Mendikbud Sebut Calistung Tidak Lagi Cukup Sebagai Bekal Hidup

- Sabtu, 7 September 2019 | 15:15 WIB
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengatakan kemampuan baca, menulis dan berhitung (calistung) tidak lagi cukup sebagai bekal hidup untuk menghadapi tantangan di masa depan. "Ada keterampilan lain yang harus dikuasai," kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (7/9).

Menurutnya, selain keterampilan calistung, para siswa juga dituntut menguasai beberapa literasi mencakup pemahaman digital, keuangan, sains, kewarganegaraan dan kebudayaan.

-
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Dia menjelaskan Indonesia mengalami kemajuan luar biasa pada penuntasan buta aksara. Pada awal kemerdekaan, jumlah penduduk buta aksara mencapai 97 persen. Namun pada tahun 2015, jumlah penduduk buta aksara telah berkurang menjadi 3,4 persen atau sebanyak 5,6 juta orang.

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, jumlah penduduk buta aksara turun menjadi 3,29 juta orang, atau hanya 1,93 persen dari total populasi penduduk.

-
ANTARA/Gusti Tanati

Mendikbud menambahkan bahwa semangat memberantas buta aksara telah dinyalakan oleh Presiden Soekarno yang mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bahu-membahu memberantas buta aksara. "Bung Karno mencanangkan 'Pemberantasan Buta Huruf' bukan sebagai proyek atau program pemerintah, tetapi sebuah gerakan nasional. Gerakan bersama pemerintah dan masyarakat," ujarnya.

Dia melanjutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan pelatihan literasi digital. Tujuannya untuk memberikan bekal kepada warga dan para orang tua agar memiliki imunitas saat mendapatkan informasi. "Itulah pentingnya literasi digital, agar bisa menyaring informasi yang kita terima," kata dia.

-
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Sebagai informasi, peringatan Hari Aksara Internasional 2019 mengusung tema 'Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat'. Tema itu didasarkan pada kesadaran atas keragaman Indonesia yang memiliki lebih dari 1.331 suku bangsa dan tidak kurang dari 652 bahasa daerah.

Menurut Mendikbud, keragaman budaya merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dipelihara dan dikembangkan sebagai wahana bersama dalam meningkatkan literasi masyarakat, serta memberantas buta aksara.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X