30 Tahun Absen di Eropa, Wayang Orang Kembali Pentas di Jerman

- Minggu, 15 September 2019 | 10:06 WIB
Pagelaran wayang orang Kresna Duta di Hamburg, Jerman (KBRI)
Pagelaran wayang orang Kresna Duta di Hamburg, Jerman (KBRI)

Indonesia memiliki beragam kebudayaan, salah satunya adalah wayang orang. Setelah 30 tahun absen di Eropa, pagelaran wayang orang kembali pentas. 

Pementasan wayang orang berpusat di tiga kota di Jerman, yakni Hamburg, Hannover, dan Bremen dengan mengangkat cerita "Kresna Duta" dan mendapatkan sambutan antusias dari penonton. 

Wayang orang dipentaskan oleh para seniman dari berbagai sanggar seni, di antaranya Wayang Orang Bharata, ISI Surakarta, RRI Surakarta, RRI Jakarta, dan Swarga Loka, yang menampilkan sejumlah seniman yang namanya sudah tidak asing lagi seperti Dewi Sulastri (Dewi Kunthi), Matheus Wasi Bantolo (Adipati Karna), dan Ali Marsudi (Raden Arjuna).

Sekitae 500 orang penonton memadati gedung teater Neue Flora di Hamburg. Pertunjukan kali ini banyak ditonton oleh orang-orang lokal pecinta seni budaya, pecinta Indonesia, dan juga warga Indonesia yang tinggal di wilayah Hamburg dan sekitarnya. 

Sutradara pagelaran ini mengungkapkan antusiasnya, 

"Akustik di sini sangat baik sehingga tidak membutuhkan mikrofon. Suasana ini mengingatkan seperti di Keraton Surakarta," kenang Teguh "Kenthus" Ampiranto, pemeran Prabu Kresna, yang juga sutradara pagelaran ini. 

Pementasan di Hamburg, diawali dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno.

Hadir juga tamu-tamu VIP pada pagelaran kali ini yang berasal dari pemerintah Kota Hamburg, kalangan diplomatik seperti Konsul Jendral dari India, Venezuela, Chile, Peru, Korsel, Syprus dan Turki.

Berbeda dalam pementasan wayang orang biasanya, unsur suara dalang yang biasanya mengiringi kisah wayang orang, diganti dengan penutur bahasa Jerman.

Antonia Schwingel, seniwati teater dan penari balet keturunan Spanyol dan Jerman terpilih sebagai penutur pengantar dalam bahasa Jerman. Antonia mengaku ia belum pernah sekalipun mengunjungi Indonesia. Baginya, menuturkan pengantar kisah "Kresna Duta" ini merupakan pengalaman baru dalam kariernya, melansir dari Antara

Salah satu penggagas pagelaran ini, Dr. Prasti Pomarius dari Yayasan Paramarta Karya Budaya mengatakan mengolah konsep pagelaran agar dimengerti oleh penonton Jerman merupakan tantangan yang paling menantang dalam proses persiapannya.

Baginya, wayang orang hampir menyerupai dengan seni opera di Eropa yang menggunakan kombinasi live music, kisah, dan tarian, 

"Dengan memperkenalkan pagelaran wayang orang yang megah ini, kami berharap masyarakat Jerman lebih terbuka melihat Indonesia," tuturnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X