Dompet Dhuafa Manfatkan Teknologi Digital untuk Jangkauan Lebih Luas

- Rabu, 30 Oktober 2019 | 18:20 WIB
Dompet Dhuafa (Dok. Indozone)
Dompet Dhuafa (Dok. Indozone)

Lembaga filantropi Islam Dompet Dhuafa memaksimalkan teknologi digital untuk memperluas layanannya hingga ke seluruh penjuru Indonesia. 

Targetnya, Dompet Dhuafa ingin berkontribusi untuk menurunkan tingkat kemiskinan yang saat ini jumlahnya mencapai 9,4 persen dari total penduduk Indonesia. 

"Pemanfaatan teknologi sudah tidak bisa dihindari, dari segi komunikasinya, dari segi transparansi keuangannya, dari segi find rising-nya itu kita akan maksimalkan untuk menggunakan teknologi. Karena semakin besar nanti sampai Rp 500 miliar yang ditargetkan, tanpa teknologi kita pasti 'keteter' yang di kantor pusat. Kita sekarang sudah mulai melakukan migrasi pemanfaatan teknologi," ujar Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/10). 

Nasyith mengungkapkan, saat ini Dompet Dhuafa memiliki dua platform yang dimanfaatkan untuk fund raising, yaitu 'Bawa Berkah' dan 'MUMU'. Ia berharap, dengan transformasi layanan ke teknologi digital, maka perolehan Zakat maupun Wakaf bagi masyarakat yang membutuhkan bisa lebih besar. 

"(Platform) Bawa Berkah ini khusus untuk Crowd Funding (Pengumpulan urun dana dari publik) untuk project-project di dompet Dhuafa dan diluar dompet Dhuafa, ini sifatnya untuk kemanusiaan. Kalau yang lain (MUMU) lebih untuk lifestyle -nya donor, lifestyle-nya konstituen kita. MUMU ini untuk meng-connect kan Muzaki dan Mustahiq," jelasnya. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Imam Rulyawan mengatakan, pihaknya saat ini akan mengakselerasi 3 kategori program, yaitu transformasi mobilisasi, transformasi program, serta transformasi kelembagaan untuk mendukung penetrasi layanan, di mana Dompet Dhuafa baru saja meluncurkan 200 zona layanan baru yang tersebar di 34 provinsi. 

"Transformasi itu dilakukan untuk membangun kepercayaan publik yang tidak hanya sekedar mendonasikan, menyerahkan Resources dananya kepada lembaga setempat dengan begitu saja, tapi kepercayaan yang dibangun dengan azas-azas profesionalisme yang menganut aturan dan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya. 

Sebagai informasi saja, dalam 26 tahun perjalanan Dompet Dhuafa, tercatat jumlah dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 2,66 triliun, dengan alokasi penyaluran 90 persen dan penerima manfaat sebanyak 19,3 juta jiwa. Harapannya, dengan penambahan jumlah titik layanan dari yang saat ini hanya 17 titik saja dan ditambah 200 titik zona layanan baru, maka dana yang disalurkan menjadi lebih besar dan mampu membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. 

"Targetnya kita bisa mengubah dari yang tadinya penerima zakat menjadi pemberi Zakat, yang di 2017 sudah berlangsung kita bisa mengentaskan 300 KK (Kepala Keluarga), tentu dengan adanya (Tambahan) 200 titik, kita bisa sekian kali titik lagi dari 300 KK itu. Jadi akan diduplikasi model-model pemberdayaan di peternakan, pertanian dan UMKM," pungkas Imam. 

(SN)

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X