Bandara Soetta Siaga Usai WHO Nyatakan Emergency Virus Korona

- Jumat, 31 Januari 2020 | 20:02 WIB
Suasana Siaga di Bandara Soetta (INDOZONE/Sigit)
Suasana Siaga di Bandara Soetta (INDOZONE/Sigit)

Pengelola bandara Soekarno Hatta (Soetta) mengaktifkan posko siaga monitoring wabah virus korona, usai WHO menyatakan bahwa penyebaran virus korona masuk ke tahap emergency.

Posko yang terletak di kawasan Terminal 1 ini merupakan pusat komando dan koordinasi terkait pencegahan penyebaran virus korona di Pintu Utama Indonesia yakni Soekarno-Hatta. 

Sementara itu upaya pencegahan utama tetap dilakukan di terminal penumpang pesawat melalui pemantauan dengan thermal scanner dan surveillance syndrome. 

"Dengan diaktifkannya Posko Siaga ini maka kami berharap potensi penyebaran virus korona di Indonesia semakin kecil. Intinya kita terus melakukan upaya-upaya untuk pencegahan," ujar Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin saat dikonfirmasi indozone, Jumat (31/1/2020). 

Adapun personil yang bertugas di posko adalah unsur dari Komite Nasional Fasilitasi (FAL) yang terdiri dari stakeholder di Soekarno-Hatta antara lain PT Angkasa Pura II selaku operator bandara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Karantina Hewan dan Tumbuhan Bandara, Karantina Ikan, Imigrasi, Bea dan Cukai, dan sebagainya, 

Posko dilengkapi dengan berbagai peralatan medis, monitor CCTV yang memantau seluruh terminal penumpang, serta sistem teknologi terkini guna mempercepat respons dalam menanggulangi atau mencegah penyebaran virus Corona. 

“Diaktifkannya Posko Siaga adalah untuk merespon perkembangan terkini di mana WHO sudah menyatakan bahwa kasus korona ini sebagai International Public Health Emergency," tuturnya. 

PT Angkasa Pura II juga telah menyiapkan rencana kontingensi sesuai dengan PM 61 Tahun 2015 tentang Fasilitasi (FAL) Udara, jika diketahui ada pesawat yang tiba dengan penumpang terjangkit virus korona. 

Skenario dari rencana kontingensi itu antara lain pesawat akan diberikan tempat pendaratan dan ditempatkan ke dalam daerah isolasi atau karantina, sesudah kapten penerbang melaporkan ada penumpang yang diduga terjangkit. 

Pejabat karantina kesehatan kemudian akan memberikan persetujuan karantina kesehatan setelah dilakukan pemeriksaan dokumen karantina kesehatan, pemeriksaan faktor risiko kesehatan masyarakat dan pemeriksaan kesehatan terhadap orang.

“Untuk tempat karantina pesawat yang terduga membawa penumpang terjangkit kami siapkan di area remote yang terletak cukup jauh dari terminal penumpang pesawat. Pesawat itu sendiri nantinya akan dilakukan sterilisasi,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala KKP Kelas I Soetta, Anas Ma'ruf mengatakan, pihaknya mendukung langkah Angkasa Pura II untuk mengintensifkan upaya pencegahan agar wabah virus korona tidak masuk ke Indonesia. KKP sendiri sejak awal juga telah mengintensifkan personil serta peralatan yang ada untuk mengidentifikasi para penumpang yang diduga terpapar virus korona.

"Dari KKP Kemenkes sifatnya mendukung dengan adanya posko waspada ini," ujar Anas secara singkat kepada Indozone.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X