Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memaparkan sejumlah hasil yang didapatkannya ketika melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Anies menyebut salah satu hasilnya adalah menarik minat wisatawan asing ke Indonesia.
"Saya Alhamdullilah setiap kali pergi justru untuk mengundang orang datang ke Indonesia. Mengajak orang untuk kegiatan di Indonesia termasuk membawa Formula E bermain di sini. Nah itu harus dikerjakan dengan pergi ke luar negeri," kata Anies.
Anies telah mengunjungi setidaknya tujuh negara selama menjabat Gubernur DKI dalam dua tahun terakhir. Teranyar, dia melawat ke Kolumbia dan Amerika Serikat selama 10 hari.
Kegiatan Anies itu pun menuai atensi publik. Bahkan, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, sempat menyinggung perjalanan luar negeri yang dilakukan sang petahana.
Di sela-sela #WCSMF2019, sempat berbagi kisah Jakarta kepada pemirsa Kolombia. Radio @lafm yang terkemuka di sini, juga kanal televisi @Telemedellin, serta beberapa media cetak dan online, gencar memuaskan rasa ingin tahunya tentang Jakarta....https://t.co/RbiabChkHx pic.twitter.com/fjjeOYwyBX
— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) July 12, 2019
Namun, Anies menilai kunjungan kerjanya ke luar negeri masih tahap normal. Anies mengklaim setiap tempat yang disambangi berkorelasi dengan jabatannya sebagai pemimpin daerah.
"Saat ini kalau orang tidak tahu, pergi ke luar negeri itu apa jalan-jalan, studi banding, atau berbicara. Saya kalau pergi pasti berbicara kegiatan resmi dengan pemerintah di sana," ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies Baswedan mengatakan Jakarta dan Indonesia harus unjuk gigi di mata dunia. Anies tidak ingin pembatasan kunjungan kerja luar negeri untuk kepada daerah menjadi bumerang untuk perkembangan Indonesia.
"Kita ini warga global, sudah harus berpikirnya global. Bahkan Indonesia harus berperan ditingkat global. Masa kita semua berpikirnya kandang terus. Nanti akhirnya orang melarang untuk pergi," tutur Anies.