Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa para peneliti telah berhasil menciptakan 20 jenis vaksin virus corona. Vaksin anti virus itu akan segera melakukan uji klinis agar bisa diproduksi massal.
"Akselerasi proses ini benar-benar dramatis dalam hal apa yang dapat kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, yang dimulai dengan MERS dan sekarang digunakan untuk COVID-19," kata dr Maria Van Kerkhove, Technical Lead WHO for Emergencies Program, Jumat (20/3/2020).
Sebelum diedarkan, ada serangakain proses termasuk uji klinis dan persetujuan keamanan yang harus dilewati dan itu akan memakan waktu sekitar 18 bulan.
WHO mengungkapkan bahwa pihaknya sangat berhati-hati dalam mengembangkan vaksin tersebut.
"Kita harus sangat, sangat, sangat berhati-hati dalam mengembangkan produk apa pun yang akan kita suntikkan ke dalam sebagian besar populasi dunia," ujar Direktur eksekutif program kedaruratan WHO, Mike Ryan.
Mike Ryan mengatakan, jika vaksin ini mulai didistribusikan diupayakan cukup untuk seluruh populasi seluruh dunia.
"Bagaimana kita memastikan kita mendapatkan cukup vaksin itu tepat waktu, bagaimana kita memastikan kita dapat mendistribusikan vaksin itu kepada populasi di seluruh dunia dan bagaimana kita meyakinkan orang untuk mengambil vaksin," kata Ryan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga memastikan bahwa vaksin ini bisa digunakan berbagai kalangan.
"Vaksin ini tidak boleh untuk yang kaya, itu harus bagi mereka yang tidak mampu membelinya juga," ujar Tedros.
