Sebelum Gorok Leher Dwi Farica Lestari, Wahyu Pesan BO Lewat MiChat, Dilayani Tengah Malam

- Minggu, 14 Februari 2021 | 18:03 WIB
Dwi Farica Lestari semasa hidup (kiri) dan Wahyu Dwi Setyawan, pembunuhnya. (Ist)
Dwi Farica Lestari semasa hidup (kiri) dan Wahyu Dwi Setyawan, pembunuhnya. (Ist)

Wahyu Dwi Setyawan (24 tahun), pria asal Kabupaten Jember, Jawa Timur yang membunuh gadis Subang Dwi Farica Lestari dengan cara menggorok leher korban di Homestay Thalia yang berada di Jalan Tukad Batanghari, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Sabtu dini hari, 16 Januari 2021 lalu, membeberkan kronologi pembunuhan yang ia lakukan.

Ia katakan, sebelum menghabisi nyawa Dwi Farica Lestari, ia sempat memesan Dwi Farica Lestari lewat booking order (BO) aplikasi MiChat.

"Pesan di MiChat dulu. Udah cocok, centang. Udah itu dia bilangnya malam. Udah malam, saya nunggu di sana, kurang lebih setengah jam-an, baru masuk (ke kos). Saya menunggu di depan toko. Di-chat sama dia suruh naik," ujarnya lalu terbatuk batuk. 

Saat ditanya kenapa ia memakai helm dan menutupi wajahnya, ia mengaku agar perbuatannya tidak diketahui istri dan anaknya.

"Kan biar gak ketahuan, ada anak istri saya," katanya.

Namun, sejauh ini belum diketahui motif pembunuhan yang dilakukan Wahyu.

Adapun Wahyu diringkus oleh tim gabungan Polsek Denpasar SelatanPolresta Denpasar, dan Polda Bali di rumahnya di Dusun Krajan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur, pada Jumat malam (12/2/2021).

Dari hasil interogasi sementara pihak kepolisian, Wahyu diketahui menusuk dan merobek leher korban menggunakan senjata kerambit yang dibawanya dari luar. Saat datang ke indekos elite tersebut, ia menyimpan senjata tajam itu di kantong celananya.

Sebelumnya, dari rekaman CCTV di lokasi kejadian, terlihat seorang pria mengenakan helm ojek online sedang berjalan naik ke lantai 2 penginapan tersebut.

-
Pria yang diduga pembunuh Dwi Farica Lestari. (Ist)

Pria itu memakai kaos merah lengan panjang dan celana ponggol warna biru gelap. 

"Dari olah TKP sementara, ditemukan darah, kami menduga telah terjadi tindak pidana pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Anom Danujaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Homestay Thalia, tempat Dwi ditemukan tewas, juga dibuka sebagai indekos elite. Dwi menginap di kamar nomor 1. 

-
Homestay Thalia tempat Dwi ditemukan tewas. (Instagram/Denpasar viral)

Menurut seorang temannya yang bernama Dianti (22 tahun), sebelum ditemukan tewas, Dwi sempat makan di kamar Dianti pada pukul 01.00 WITA.

"Sehabis makan, dia (Dwi) kembali ke kamarnya," kata temannya itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X