Intelijen AS Tuding Iran dan Rusia akan Kacaukan Pilpres AS 2020

- Kamis, 22 Oktober 2020 | 16:49 WIB
Donald Trump dalam kampenyenya (REUTERS/Jonathan Ernst), capres Joe Biden untuk Pilpres Amerika Serikat. (REUTERS/Tom Brenner).
Donald Trump dalam kampenyenya (REUTERS/Jonathan Ernst), capres Joe Biden untuk Pilpres Amerika Serikat. (REUTERS/Tom Brenner).

Pemilihan presiden Amerika Serikat akan digelar 3 November 2020 mendatang dan berharap akan aman dan lancar. Namun ada kabar yang mengatakan akan ada pihak asing yang akan mengacaukan proses pilpres tersebut. 

Tudingan itu diucapkan oleh Direktur Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat John Ratcliffe, Rabu (21/10/2020) mengutip dari Reuters. Ia menyebutkan bahwa Rusia dan Iran sama-sama berusaha mengganggu pemilihan presiden 2020.

"Kami telah memastikan bahwa beberapa informasi pendaftaran pemilih telah diperoleh oleh Iran, dan secara terpisah, oleh Rusia," kata Ratcliffe dalam konferensi pers yang diatur dengan tergesa-gesa.

Berdasarkan tulisan Reuters, badan-badan intelijen AS sebelumnya memperingatkan bahwa Iran mungkin ikut campur untuk membahayakan posisi Trump. Sementara Rusia justru berusaha membantu memenangkan Trump dalam pemilihan.

"Kami sudah melihat Iran mengirimkan surat-surat elektronik palsu yang dirancang untuk mengintimidasi para pemilih, menghasut kerusuhan sosial, dan merugikan presiden Trump," jelasnya.

Ratcliffe mengacu pada surel yang dikirim pada Rabu dan dirancang agar terlihat seperti berasal dari kelompok Proud Boys yang pro terhadap Trump, menurut sumber pemerintah.

Para pakar di luar badan intelijen mengatakan bahwa jika Ratcliffe benar, Iran akan berusaha membuat Trump terlihat buruk dengan meminta perhatian untuk memberi dukungan, juga dengan melancarkan ancaman melalui kelompok itu yang terkadang melakukan kekerasan.

Surel tersebut sedang diselidiki, dan satu sumber intelijen mengatakan masih belum jelas siapa yang berada di balik aksi pengiriman surat itu. Beberapa surel disertai dengan sebuah video, yang kebenarannya ditepis oleh para ahli.

Sampai saat ini, Pihak Iran dan Rusia pun belum ada yang angkat bicara perihal tudingan tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X