Kondisi sebuah mobil setelah hanyut oleh banjir di Hitoyoshi, prefektur Kumamoto, Jepang selatan, 6 Juli 2020. (Kyodo/via REUTERS)
Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang terjadi setelah hujan deras di Pulau Kyushu, Jepang, naik jadi 20 orang dan 14 orang di antaranya masih hilang, demikian isi siaran televisi resmi pemerintah, NHK, Minggu (6/7/2020).
Otoritas setempat memprediksi hujan deras masih akan turun setelah banjir merendam Prefektur Kumamoto, Sabtu (4/7/2020). Insiden itu jadi bencana alam terburuk di Jepang setelah adanya Badai Hagibis pada Oktober tahun lalu. Badai pada 2019 itu menyebabkan 90 orang meninggal dunia.
-
Penduduk setempat diselamatkan oleh tentara Jepang menggunakan perahu di daerah banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di desa Kuma, prefektur Kumamoto, Jepang selatan, 5 Juli 2020. (Kyodo/via REUTERS)
-
Seorang pekerja penyelamat membantu penduduk setempat di daerah banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di sepanjang Sungai Kuma di Hitoyoshi, prefektur Kumamoto, Jepang selatan, 4 Juli 2020. (Kyodo/via REUTERS)
-
Foto dari udara memperlihatkan banjir Sungai Kuma yang disebabkan oleh hujan lebat di daerah pemukiman di Hitoyoshi, prefektur Kumamoto, Jepang selatan, 4 Juli 2020. (Kyodo/via REUTERS)
-
Polisi mencari warga yang terjebak di daerah banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di sepanjang Sungai Kuma di Hitoyoshi, prefektur Kumamoto, Jepang selatan, 4 Juli 2020. (Kyodo/via REUTERS)
