Gerindra: Kalau Kinerja Menteri Jadi Baik, Buat Apa Juga Reshuffle?

- Rabu, 8 Juli 2020 | 09:01 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka. (Antara/Wahyu Putro)
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka. (Antara/Wahyu Putro)

Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berpendapat tidak perlu dilakukan perombakan kabinet atau reshuffle, jikalau kinjerja menteri yang sudah ditinjau menjadi lebih baik.

"Kalau dimonitor kinerjanya (menteri) jadi baik, buat apa juga reshuffle," ucap Dasco di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (7/7/2020).

Menurut Dasco, ancaman reshuffle yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu tidak serta merta langsung ingin melakukan perombakan di dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Pak Presiden kan enggak bicara akan langsung reshuffle. Ketika Pak Jokowi bicara tegas tentang pemakaian dana covid kemudian kalau enggak benar, ada menteri yang lambat kemudian mau direshuffle kan mau rencana," ungkapnya.

"Itu kan tujuannya memacu kinerja menteri dan memastikan dana Covid-19 itu terdistribusi dengan benar ke masyarakat," tambah Wakil Ketua DPR tersebut.

Lebih lanjut, Dasco menyebut bahwa keputusan untuk mereshuffle kabinet adalah tergantung kepada evaluasi dari Presiden Jokowi. Pasalnya, hanya kepala yang mampu menilai kinerja para pembantunya.

"Beliau tentu punya parameter untuk menilai apakah kinerja menterinya baik, atau kurang atau cukup. Semua kembali kepada presiden yang mempunyai hak prerogratif. Saya pikir begitu," tutup Dasco.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X