Bank Dunia Sebut Pandemi Sebabkan Pertumbuhan Asia Terendah Sejak 1967

- Selasa, 29 September 2020 | 20:20 WIB
Presiden Bank Dunia David Malpass berpidato saat konferensi
Presiden Bank Dunia David Malpass berpidato saat konferensi

Bank Dunia mengumumkan bahwa akibat pandemi COVID-19, diperkirakan akan menyebabkan pertumbuhan paling rendah lebih dari 50 tahun di Asia Timur dan Pasifik, dan Tiongkok.

Hal itu berdasarkan prediksi ekonomi yang dikeluarkan oleh Bank Dunia pada Senin (28/9/2020) lalu. Sementara itu, 38 juta orang juga diperkirakan akan terdorong kembali ke dalam kemiskinan.

Bank Dunia juga mengatakan bahwa kawasan Asia juga diproyeksikan tumbuh hanya 0,9 persen pada 2020, dan tingkat terendah sejak 1967. Sedangkan pertumbuhan Tiongkok diperkirakan mencapai dua persen tahun ini, didorong oleh pengeluaran pemerintah, ekspor yang kuat dan tingkat infeksi COVID-19 yang rendah sejak Maret, tetapi tertahan oleh konsumsi domestik yang lambat.

Di sisi lain, kawasan Asia Timur dan Pasifik lainnya diproyeksikan mengalami kontraksi 3,5 persen, kata Bank Dunia. Pandemi dan upaya untuk menahan penyebarannya menyebabkan "pembatasan signifikan" kegiatan ekonomi, kata laporan tersebut.

"Kesulitan domestik ini diperparah oleh resesi global yang dipicu pandemi, yang melanda ekonomi EAP (Asia Timur dan Pasifik) yang sangat bergantung pada perdagangan dan pariwisata," katanya.

"Negara-negara dengan program perlindungan sosial yang berfungsi dengan baik, dan infrastruktur implementasi yang baik, sebelum COVID, dapat meningkatkan skala lebih cepat selama pandemi," tambah keterangan dari Bank Dunia.

Guncangan ekonomi dari pandemi juga diperkirakan akan menyebabkan lonjakan kemiskinan, yang didefinisikan dengan pendapatan 5,50 dolar AS (sekitar Rp81 ribu) per hari, kata bank tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X