Kritik Keras Faisal Basri Soal Nikel Indonesia: Sepantasnya Luhut Dipecat!

- Sabtu, 5 September 2020 | 13:29 WIB
Kiri: Ekonom Faisal Basri. (Youtube/Jaya Suprana), kanan: Luhut Binsar Panjaitan. (Dok. Kemenko Maritim dan Investasi RI)
Kiri: Ekonom Faisal Basri. (Youtube/Jaya Suprana), kanan: Luhut Binsar Panjaitan. (Dok. Kemenko Maritim dan Investasi RI)

Ekonom senior Faisal Basri dalam sebuah acara diskusi ekonomi memberikan kritik keras terhadap pemerintah terkait pengelolaan nikel di Indonesia. Menurutnya, pengelolaan nikel sangat kacau hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan seharusnya dipecat.

"Ada puluhan triliun uang penerimaan negara sirna gara-gara pengelolaan nikel di Indonesia, kacau balau, negara nggak dapat ekspor karena dilarang," kata Faisal dalam live di siaran radio di Jakarta, Sabtu (5/9/2020).

Faisal menyampaikan hal itu dalam diskusi bertajuk 'Menggali Pendapatan Negara Menghadapi Resesi Ekonomi. Diskusi itu pun juga disiarkan langsung dalam siaran radio, Zoom hingga Youtube.

Faisal mengatakan pembangunan pabrik pemurnian bijih nikel yang tengah digodok pemerintah malah berujung merugikan Indonesia. Sebab, harga nikel di pasar internasional cukup mahal dan Indonesia hanya menjual 50 persen lebih murah dari harga internasional.

Selanjutnya, dia menyebut ada sejumlah eks pengusaha asal negeri Tiongkok datang ke Indonesia untuk membeli nikel itu. Alih-alih mendapat untuk, Faisal menyebut Indonesia memberi bonus kepada para pembeli nikel itu.

"Datang bekasan pengusaha China bisa beli nikel di bawah harga internasional. Mereka dalat task holiday bisa 25 tahun walupun syarat-syaratnya belum terpenuhi," kata Faisal.

"Dia bisa bawa pekerja bukan dengan visa pekerja tapi dengan visa turis. Negara tidak dapat pajak, PPN juga tidak dapat dan saya hitung puluhan triliiun," sambung Faisal.

Lebih keras lagi, Faisal bahkan menyebut saat ini sudah sepantasnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan itu dipecat. Dia berharap kedepannya urusan nikel, batu bara, PLN hingga BUMN Pertamnia dapat diurus lebih baik lagi.

"Sudah sepantasnya Luhut Panjaitan dipecat," kata Faisal.

Selain itu, dia juga mengkritik aksi Menteri BUMN Erick Thohir yang dinilainya kerap menggelar rapat bersama DPR dengan cara tertutup. Dia pun merasa ada ketakutan didrinya jika pemerintah sering menggelar rapat secara tertutup.

"Yang saya takutkan Menteri BUMN rapat dengan DPR itu tertutup mulu," pungkas Faisal.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X