Warga Venezuela Terpaksa Makan Darah Sapi karena Kelaparan di Tengah Corona

- Jumat, 15 Mei 2020 | 15:11 WIB
Warga Venezuela saat keluar membawa darah sapi dari rumah jagal. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)
Warga Venezuela saat keluar membawa darah sapi dari rumah jagal. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)

Wabah virus corona membuat banyak aspek kehidupan manusia terdampak. Mulai dari pendidikan, sosial maupun ekonomi. Bahkan wabah virus corona menyebabkan krisis dan kemiskinan.

Di Venezuela, puluhan warga terpaksa mengonsumsi darah daging sapi, untuk bertahan hidup agar tak kelaparan. Setiap harinya, ada sejumlah warga Venezuela akan mengantre di rumah jagal di barat kota San Cistobal, untuk meminta darah sapi.

Salah seorang warga bernama Aleyair Romero mengatakan, ia akan mengantre dua kali seminggu di rumah jagal itu untuk meminta darah sapi.

Pria yang kini berusia 20 tahun yang dahulunya berprofesi sebagai mekanik mengungkapkan, bantuan dari pemerintah Presiden Nicolas Maduro terlambat datang.

-
Seorang pria membawa darah sapi dari rumah jagal. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)

"Saya harus mencari makanan sebisa mungkin," kata Romero pada Kamis (15/5/2020) yang dilansir dari Reuters.

Sebenarnya, darah sapi adalah bahan makanan yang biasa digunakan untuk membuat sup pichon di Andes Venezuela dan Kolombia. Tapi, karena buruknya imbas virus corona, warga jadi berbondong-bondong mendapatkan darah sapi.

Darah sapi terpaksa dikonsumsi warga, karena harga daging sapi yang harganya dua kali lipat dari upah minimum bulanan.

Di rumah jagal kota San Cristobal, sebanyak tiga puluh hingga empat puluh orang akan datang setiap harinya untuk meminta darah sapi.

Seorang karyawan menuturkan, di hari biasa, darah sapi itu akan dibuang. Tapi sejak pandemi corona, darah sapi malah dicari-cari orang.

-
Heriberto Carrillo tengah memasak darah sapi yang didapatnya dari rumah jagal. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)

"Kita akan kelaparan," ujar Baudilio Chacon (46 tahun)

Baudilio dulunya bekerja sebagai seorang konstruksi. Kini, ia menganggu karena menjalani karantina.

"Kami adalah empat saudara lelaki dan seorang bocah lelaki berusia 10 tahun, dan kami semua hidup dari darah," jelasnya.

Banyaknya warga yang mencari darah sapi untuk dikonsumsi, menggambarkan betapa krisisnya daerah tersebut akibat tekanan ekonomi yang terjadi di tengah pandemi corona.

-
Potret rumah jagal tempat pemotongan sapi. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)

Sementara itu, Direktur Citizenry in Action, Edison Arciniegas mengatakan, penduduk Venezuela bisa meninggal dengan cepat bukan hanya karena virus corona tapi karena kelaparan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X