Kader Senior Partai Demokrat Jhoni Allen menegaskan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara dan menghasilkan Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) adalah hal konstitusional.
“Kami melakukan KLB secara konstitusional melalui tahapan-tahapan acara kongres luar biasa. Sekaligus membatalkan majelis tinggi yang mengamputasi demokrasi di Demokrat harus persetujuan majelis tinggi dan bertentangan UU Parpol pasal 5 ayat 2,” ujar Jhoni dalam keterangan video yang dikirimnya kepada Indozone, Selasa (9/3/2021).
Hal tersebut pun menjawab pernyataan Ketum Demokrat Kongres V tahun 2022 yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY selalu menilai KLB tersebut inkonstitusional.
Jhoni mengungkapkan bahwa dalam KLB melalui proses mekansime yang konstitusional. Dimana ada pencalonan ketua umum, kemudian dalam perjalannya ada dua orang yang dicalonkan sebagai Ketua Umum yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.
Baca Juga: AHY Digugat Marzuki Alie dan Lima Eks Kader Demokrat Lainnya ke PN Jakarta Pusat
Namun dalam proses voting, Jhoni menyebut, Moeldoko mendapat suara lebih banyak dari Marzuki Alie. Oleh sebab itu, Moeldoko pun ditetapkan sebagai Ketum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang yang sah.
“Pada voting berikutnya Moeldoko melebihi suara Marzuki Alie. Itu kehadiran Moeldoko jadi Ketum Demokrat,” jelas dia.
Selain itu, Jhoni mengungkapkan bila Moeldoko tak pernah berkeinginan masuk Partai Demokrat. Namun, beberapa kader senior meminang Kepala Staf Presiden ini karena melihat situasi Partai Demokrat sekarang tidak baik.
“Kami beberapa senior Partai Demokrat melihat terjadinya krisis kepemimpinan dan krisis demokrasi di dalam tubuh Partai Demokrat, kami meminang bapak Moeldoko untuk mau bergabung terhadap Partai Demokrat,” katanya.
