Dipengaruhi Sentimen Global, Ini Pergerakan IHSG dan Rupiah di Awal Perdagangan

- Jumat, 17 Juli 2020 | 10:28 WIB
Ilustrasi uang rupiah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi uang rupiah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 5.098 pada Jumat (17/7/2020) kemudian melemah pada pukul 09.09 WIB sebesar 0,44% atau 22 poin menjadi 5.075. Hingga periode tersebut Indeks sempat menyentuh level tertinggi pada zona hijau 5.110 dan terendah di level 5.073. 

Mayoritas investor asing menjual saham dengan nilai penjualan nett sebesar Rp95,48 miliar dengan volume 290.795 lot. 

Sebelumnya, tim analis Indo Premier Sekuritas memprediksi gerak IHSG pada hari ini akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Hal itu dipengaruhi sentimen dari dua arah.

Dalam paparannya pagi ini, Tim Analis Indo Premier menyatakan melemahnya indeks di bursa Wall Street seiring tertekannya emiten sektor teknologi dan bervariasinya data ekonomi AS serta turunnya harga hampir semua komoditas kecuali timah akan menjadi sentimen negatif di pasar.

Sentimen negatif itu diimbangi oleh keputusan Bank Indonesia kemarin untuk kembali memangkas BI7 Days Reverse Repo Rate untuk keempat kalinya di tahun ini sebesar 25bps menjadi 4.00% untuk mendorong proses pemulihan ekonomi yang berpeluang menjadi sentimen positif untuk IHSG.

" IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support di level 5,050 dan resistance di level 5,140," tegas Tim Analis, Jumat (17/7/2020). 

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,20% atau 29 poin menjadi Rp14.583 per dolar AS pada pukul 09.09 WIB.

Ekonom Pefindo, Fikri C Permana, dalam kajiannya menemukan bahwa kurs rupiah pada hari ini berpeluang menguat tipis. 

Sebagaimana diketahui, dalam dua hari terakhir, terdapat dua peristiwa baru yang memberikan sentimen positif pada pelaku pasar. Pertama adalah data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan surplus NPI pada Juni 2020 membaik.

"Kedua adalah pengumuman BI yang kembali menurunkan suku bunga acuan. Ini sesuai ekspektasi pelaku pasar yang berharap kebijakan ini mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Fikri kepada Indozone, Jumat (17/7/2020).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X