Pengamat Nilai Kebijakan PSBB Total Anies Tepat, Ini Pertimbangannya

- Sabtu, 12 September 2020 | 15:09 WIB
Petugas memeriksa dokumen saat penyekatan arus balik yang akan masuk ke Jakarta di Gerbang Tol Cikupa di gerbang tol Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Petugas memeriksa dokumen saat penyekatan arus balik yang akan masuk ke Jakarta di Gerbang Tol Cikupa di gerbang tol Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk kembali melakukan PSBB Total seperti semula dinilai mempunyai alasan yang kuat di tengah situasi peningkatan penyebaran virus corona (Covid-19) yang masif di Jakarta dan berbagai wilayah di Indonesia.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, dalam kondisi saat ini kebijakan menarik rem darurat untuk mengendalikan penularan Covid-19 harus dilakukan dengan persiapan yang matang.

"Sebenarnya intinya sama. Kalau kita bicara kebijakan PSBB atau rem darurat yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, kita bisa memahami argumentasinya apa. Ada banyak alasan untuk mengambil langkah rem darurat, karena angka penularan terus meningkat," kata Piter dalam acara Webinar bertajuk "PSBB Lagi" di  Radio Smart FM Sabtu, (12/9/2020).

Ia menegaskan, peningkatan angka penularan yang setiap hari terus memecahkan rekor sangat mengkhawatirkan karena bila terjadi terus menerus, pasien yang terkena Covid-19, bisa terlantar karena tidak adanya fasilitas kesehatan yang memadai.

"Kalau kita lihat jumlah kasus kita terus meningkat. Kita mungkin boleh dikatakan adalah satu-satunya negara yang mengalami konsistensi dalam jumlah kasus. Nggak ada turunnya, naik terus," ujarnya.

"Nah kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan karena fasilitas kesehatan kita yang sudah diyakini punya batas kemampuan daya tampung. Dan kalau ini terus berlangsung, dan tidak bisa di rem, maka kemampuan fasilitas kesehatan pasti akan terlampaui dalam kondisi seperti itu akan sangat berbahaya. Kita tidak lagi bisa menangani mereka yang terkena Covid" tukasnya.

Untuk itu, sudah saatnya langkah yang extra ordinary atau yang tidak biasa seperti PSBB Total atau lockdown perlu menjadi pilihan untuk menata dan mempersiapkan kembali kemampuan kapasitas Rumah Sakit dan kebutuhan lain yang bisa dimaksimalkan dalam menghadapi Covid-19 ini.

"Oleh karena itu, kebijakan yang diambil Gubernur DKI Jakarta menurut saya tepat, dengan langkah drastis menginjak rem darurat dengan melakukan PSBB Total kembali ke awal. Dan itu harus dilakukan juga dengan persiapan total," jelasnya.

"Saya dari awal itu, sangat mengusulkan lockdown karena dengan lockdown itu, kita bisa mempersiapkan segalanya dengan baik. Tapi lockdown itu memang harus dilakukan dengan persiapan yang komprehensif," tukasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X