Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Sheikh Abdur-Rahman Al-Sudais menyatakan bahwa Islam bersih dari label tuduhan terorisme. Hal itu disampaikannya terkait pernyataan Presiden Prancis yang belakangan ini memicu kontroversial.
"Karena Islam adalah agama toleransi, kasih sayang dan merapatkan antara satu sama lain," ujar Sheikh Sudais di Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi, dilansir dari Saudi Press Agency, Sabtu (31/10/2020).
Ia juga melanjutkan perkataannya dan menyebutkan bahwa Islam tidak mengajarkan tindakan terorisme atau radikalisme atau sabotase atau ejekan atau olokan atau membedakan antara Nabi-nabi dan Rasul-rasul Allah SWT.
Sheikh Sudais juga menyerukan agar menahan emosi, provokasi, maupun berbagai aksi serta tindakan. Ia menilai bahwa tindakan tersebut tidak akan dapat menyentuh sedikit pun kedudukan para Nabi dan Risalah.
"Allah berfirman dalam surat al-Maidah ayat 67, dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia.)," ujar Sheikh Sudais.
Seperti yang diketahui, Presiden Macron pada 2 Oktober 2020 menyampaikan pidato di hadapan anggota dewan, kepala daerah, dan perwakilan kelompok masyarakat sipil, terkait pentingnya mempertahankan nilai-nilai mendasar di Prancis. Ia turut menyampaikan beberapa pernyataan terkait Islam dan radikalisme.
Lewat pidatonya yang disampaikan di Les Mureaux, Macron menyebut ancaman masyarakat Prancis adalah “Islam separatis”. Istilah itu, menurut Macron, merujuk pada sekelompok penganut Islam ekstremis/fanatik yang “melenceng” dari nilai-nilai republik.
