Gojek Kolaborasi dengan PT Bank Jago, Chaikal Nuryakin: Ini Mendorong Inklusi Keuangan

- Senin, 21 Desember 2020 | 20:32 WIB
Ilustrasi Gojek (Gojek.com)
Ilustrasi Gojek (Gojek.com)

Perusahaan teknologi asal Indonesia Gojek berinvestasi dana sebesar Rp2,25 triliun rupiah kepada PT Bank Jago Tbk. Dengan investasi ini Gojek memegang 22,16 persen saham Bank Jago.

Pengamat ekonomi digital LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Chaikal Nuryakin, menilai kerja sama antar Gojek dengan PT Bank Jago ini dapat menghasilkan layanan finansial Cmelalui bank digital yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Ini merupakan strategi bisnis yang akan mendorong inklusi keuangan. Nanti yang berperan banyak adalah GoPay, karena daya jangkau GoPay sudah mencapai 200 kabupaten lebih," kata Chaikal dalam pernyataan di Jakarta, seperti dilansir Antara pada Senin (21/12/20).

Chaikal menyebut daya jangkau dan teknologi dari GoPay yang sudah meluas di hampir di seluruh Indonesia ini dapat memungkinkan terjadinya inklusi keuangan ditambah lagi dengan kolaborasi Gojek dengan Bank Jago.

"(Dengan masuknya ke Bank Jago) Gojek akan jadi lebih mudah untuk mengakses layanan perbankan yang sebelumnya mereka tidak bisa karena terbentur perizinan. Sekarang dengan ada Bank Jago, mereka bisa," katanya.

Di sisi lain, Bank Jago juga bisa meraih manfaat besar dari kehadiran Gojek terutama dari sisi transfer teknologi.

"Bank Jago juga jadi lebih mudah untuk mendigitalisasi layanannya," ujarnya.

Saat ini Indonesia adalah negara dengan populasi unbanked (masyarakat belum terjangkau perbankan) terbesar ke-empat di dunia sehingga meningkatkan inklusi keuangan menjadi penting.

Data Bank Dunia Global Findex pada 2017 mencatat sebesar 52 persen populasi masyarakat dewasa Indonesia, atau setara sekitar 95 juta orang, tidak punya rekening bank.

Selain itu, data Google & Temasek SEA e-Conomy 2019 mencatat sebanyak 47 juta orang dewasa tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki akses yang memadai ke kredit, investasi, dan asuransi.

Untuk itu, Chaikal memastikan kolaborasi Gojek dengan Bank Jago bisa meningkatkan layanan keuangan digital, mengingat 70 persen sampai 80 persen populasi di Indonesia sudah memiliki akses ke smartphone atau mobile phone.

"Pasar keuangan digital di Indonesia sangat fragmented. Layanan peer-to-peer (P2P) hanya sebatas lending. Tidak sampai ke saving. P2P semakin berkembang lagi saat pandemi. Hal ini seharusnya mendorong bank konvensional untuk masuk ke sektor digital," kata Chaikal.

Meski demikian, Chaikal mengakui, masih banyak masyarakat yang potensial untuk memasukkan dananya ke bank, tapi belum mau memanfaatkan layanan keuangan tersebut.

"Dengan digital seperti yang dilakukan fintech atau P2P itu jadi lebih mudah. Layanan microfinance tradisional sekarang sudah terdigitalisasi. Padahal pasar lending misalnya itu sangat besar sekali untuk dijangkau," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X