Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Rudiantara menjadi Direktur Utama PLN. Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu menjadi bos PLN setelah mendapat rekomendasi Tim Penilai Akhir (TPA).
Akan tetapi, apa faktor di balik penunjukan Rudiantara sebagai Dirut PLN? Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, membocorkan sejumlah alasan terkait situasi tersebut.
"Di bisnis, dia (Rudiantara) pernah dengan perusahan besar juga paham. Dia juga Menteri (mantan) dari profesional. Jadi punya pengalaman kalau beliau membidangi perusahan besar," kata Arya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11).
Selain itu, Arya mengungkan kriteria calon Dirut PLN yang dicari Kementerian BUMN adalah profesional, serta mampu menekan tingkat kerugian perusahaan pelat merah ini.
"Itu yang pasti orang yang yang dicari profesional. Ini juga yang kuat bisnis, paham alur bisnis PLN," pungkas Arya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengumumkan Rudiantara bakal menjadi Dirut PLN usai menjalani fit and proper test dari TPA. Namun, Arya enggan berbicara banyak mengenai hal itu karena masih menunggu Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Kan pak Pramono sudah ngomong (Rudiantara di PLN). Kami belum dapat (info) dari Istana. Biasanya yang menerima Pak Erick Thorir. Dia lagi di luar negeri. Pulangnya tanggal 29 November. Jadi tunggu sampai Pak Menteri hadir di sini," tutur Arya.
