Pemerintah memastikan akan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan agar masyarakat Indonesia, bisa keluar dari garis kemiskinan dan mendorong pembangunan manusia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi agar ekonomi dalam negeri bisa tumbuh antara 5,3 persen sampai 5,6 persen di tahun 2020.
Optimisme pertumbuhan di tengah tekanan global ini, kata ia, didukung oleh investasi yang diperkirakan akan meningkat sebesar 7,0 persen sampai 7,4 persen dan ekspor yang juga naik di angka 5,5 persen sampai 7,0 persen.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi dalam negeri akan didukung oleh sektor industri yang diperkirakan meningkat antara 5,0 persen sampai 5,5 persen.
Dengan kondisi tersebut, tingkat pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 4,8 persen sampai 5,0 persen, disertai penurunan tingkat kemiskinan di kisaran 8,5 persen sampai 9,0 persen.
Ia mengatakan, untuk mencapai target tersbut, pemerintah tengah menyiapkan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, yang bertujuan untuk semakin menyederhanakan proses perizinan.
Selain itu, pemerintah tengah melakukan transformasi struktural untuk memperkuat permintaan domestik dan kinerja perdagangan internasional dam menjaga stabilitas ekonomi makro dengan menjaga harga domestik dan nilai tukar pada tingkat yang stabil dan kompetitif serta meningkatkan inklusivitas dan ekonomi yang berkelanjutan.
"Peningkatan daya saing juga menjadi satu hal yang menjadi fokus perhatian," katanya Airlangga dalam keteranganya, Kamis (21/11).
