Ceramah Keagamaan Diminta Kampanyekan Kerukunan

- Minggu, 17 November 2019 | 10:50 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin (empat kiri) bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar (tiga kiri) mengikuti jalan santai Antar Iman di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (17/11/2019). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pd).
Wakil Presiden Maruf Amin (empat kiri) bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar (tiga kiri) mengikuti jalan santai Antar Iman di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (17/11/2019). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pd).

Tokoh agama dan penceramah diminta  mengutamakan narasi kerukunan dan menghindari narasi yang bisa menimbulkan konflik dan permusuhan antar anak bangsa, dalam menyampaikan khutbahnya di rumah-rumah ibadah.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta, ceramah keagamaan yang disampaikan bermuatan positif. Ceramah harus bisa menimbulkan rasa saling menghargai dan isinya juga, saling menghormati di kalangan masyarakat yang beragam kepercayaan.

"Mari kita bangun rasa saling mengenal, saling mencintai, saling menyayangi, saling membantu, saling menolong. Narasi-narasi itu yang harus kita bangun ke depan. Kita sudahi narasi konflik, yang menimbulkan perbedaan," ujar Wapres. 

Ia mengatakan, kerukunan antarumat beragama merupakan unsur utama dari terciptanya kerukunan nasional. Sehingga, acara bernuansa kerukunan dibutuhkan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Beragamnya acara dengan narasi persatuan, lanjut Ma'ruf Amin, membuat upaya untuk memecah persatuan bangsa tidak berhasil dilakukan.

"Karena memang Indonesia ini berkita-kita, dalam arti agama ada kita Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, tapi semua kita adalah Kita Indonesia," katanya.

Hari ini, Minggu (17/11), Wapres menghadiri Interfaith Walk yang digagas oleh para pemuka dan tokoh lintas agama yang dapat merekatkan seluruh unsur bangsa Indonesia.

Kegiatan jalan santai antarkepercayaan itu pertama kali dilakukan di bawah koordinasi lembaga Nasaruddin Umar Office (NUO) yang dipimpin Ulama Nasaruddin Umar, yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal.

Interfaith Walk rencananya, akan diselenggarakan setiap tahun dan di setiap ibu kota provinsi dan kabupaten di Indonesia, sebagai bentuk kampanye perdamaian dalam menjaga kerukunan umat beragama.

"Insya Allah kita bisa menemukan sesuatu yang bisa merekatkan bangsa ini. Sungguh sangat indah pemandangan yang kita tampilkan hari ini. Ini adalah kegiatan Interfaith Walk yang pertama di Indonesia," ujar Nasaruddin.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X