Bupati Garut Rudy Gunawan heran melihat ada warganya yang membawa jenazah dari RSUD Dokter Slamet Kabupaten Garut, Jawa Barat, ke Kecamatan Banjarwangi menggunakan aplikasi grab. Menurutnya, pemerintah daerah sudah menyediakan mobil ambulans gratis.

"Enggak tau apa motifnya masyarakat bisa nyewa Grab ketimbang ambulans padahal biaya ambulans gratis," katanya di Garut, Rabu. Dia menambahkan kalau di pendopo Garut ada 2 mobil ambulans yang bisa dipakai oleh masyarakat secara gratis sebagai bentuk pelayanan maksimal pemda ke masyarakat.

"Di Pendopo itu kan ada dua ambulans, satu untuk yang sakit, satu untuk antar jenazah," ujarnya. Jadi, dia menyayangkan jasa mobil ambulans gratis yang belum dimanfaatkan secara maksimal. "Kami minta pelayanan terhadap orang sakit harus ditingkatkan," katanya.

Sebelumnya, seorang driver taksol dikabarkan menerima orderan untuk membawa membawa jenazah dari RSUD Garut ke Banjarwangi atau daerah selatan Garut dengan jarak tempuh sekitar 3 sampai 4 jam. Biaya jasa sesuai aplikasi sebesar Rp230 ribu.

Keluarga beralasan tidak mampu membayar jasa mobil ambulans yang lebih besar kalau dibandingkan memakai taksol. Sementara itu, Plt Wakil Direktur Umum RSUD Dokter Slamet Garut Eka Ariyanti membenarkan adanya kejadian tersebut.

Pada Rabu (1/5) dini hari, jenazah seorang ibu berusia 69 tahun dibawa dengan taksi online. Keluarga sempat menanyakan besaran jasa mobil ambulans kepada petugas jaga, tapi ketika itu sopir dan mobil ambulans sedang mengantar jenazah ke Bandung dan mengantar jenazah ke Cibiuk.

Tarifnya sendiri untuk ke Banjarwangi adalah Rp 400 ribu. Mungkin karena itulah pihak keluarga lebih memilih memakai jasa angkutan online. "Padahal RSUD Dokter Slamet Garut selaku kepanjangan tangan pemerintah daerah memiliki kebijakan dalam hal pengurangan atau pembebasan biaya yang secara teknis dapat dilaksanakan oleh manajemen," kata Eka.