Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena meminta aparat penegak hukum untuk segera melakukan investigasi terhadap dugaan bocornya 279 juta data peserta BPJS Kesehatan.
Investigasi tersebut, kata Melki, melibatkan BPJS Kesehatan sendiri dengan menggandeng Kementerian Komunikasi Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan bagaimana data tersebut bisa bocor.
"Untuk memastikan bagaimana cerita dari bocornya data peserta BPJS Kesehatan ke luar negeri," kata Melki kepada Indozone, Minggu (23/5/2021).
Dijelaskan Melki, setelah adanya investigasi kemudian publik perlu diberikan penjelasan mengenai peristiwa tersebut. Dengan demikian harus ada juga pihak yang bertanggung jawab atas kebocoran data tersebut.
Terpenting, Politikus Partai Golkar ini perlu langkah konkret agar kejadian kebocoran data ini tidak terulang kembali. Pasalnya baik itu data BPJS Kesehatan ataupun data pribadi masyarakat adalah hal yang patut dilindungi.
Baca Juga: Kominfo Cuma Blokir Website Jual Beli Data Penduduk Indonesia, Netizen Heran
"Baik data-data terkait dengan peserta BPJS Kesehatan maupun data-data warga negara yang lain yang juga penting untuk dilindungi oleh semua institusi yang terkait penangaan dengan pengamanan data pribadi warga negara Indonesia," tegas Melki.
Sebelumnya diwartakan, sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia dikabarkan bocor dan diperjualbelikan di forum hacker, Raid Forums. Tidak main-main, data tersebut melampirkan NIK, nama warga, nomor telepon, alamat, bahkan gaji.
Data orang yang sudah meninggal juga terdapat di dalamnya. Jual-beli data ini ramai diperbincangkan di platform Twitter, seperti oleh akun ndagels dan nuicemedia.
Dalam Raid Forums ini disebutkan bahwa satu juta data sebagai contoh dapat diakses secara gratis dan tanpa kata sandi khusus.
