Mengingat Kasus Suap Irjen Napoleon yang Kini Lumuri Kotoran Manusia ke Muhammad Kece

- Senin, 20 September 2021 | 13:55 WIB
Irjen Napoleon. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Irjen Napoleon. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Sosok Irjen Napoleon Bonaparte kembali menjadi buah bibir. Sebelumnya, Irjen Napoleon menjadi perbincangan karena terseret kasus korupsi yang dilakukan oleh tersangka kasus Bank Bali, Djoko Tjandra. Dia disebut-sebut menerima suap sebesar 370 ribu dolar AS dan 200 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp7,23 miliar.

Irjen Napoleon yang saat ini mendekam di rutan Bareskrim Polri kembali menjadi sorotan karena menghajar Muhammad Kece hingga babak belur. Tak hanya itu saja, ia juga melumuri wajah Kece dengan kotoran manusia.

Sedang ramai diperbincangkan, sekilas tentang kasus suap Irjen Napoleon pun kembali menjadi mencuat. Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu sudah divonis 5 tahun penjuara dalam kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra dan dijatuhi denda Rp100 juta subsider 6 bulan kurungan.

Namun, Irjen Napoleon keberatan dengan putusan tersebut. Ia pun mengajukan banding. Di persidangan, Irjen Napoleon mengatakan bahwa ia lebih baik mati daripada martabat keluarganya dilecehkan.

"Saya lebih baik mati daripada martabat keluarga dilecehkan seperti ini, saya menolak putusan hakim dan mengajukan banding," kata Irjen Napoleon pada Rabu (10/9/2021).

Sebelumnya, Irjen Napoleon sempat membantah bahwa ia menerima uang suap dari kaki tangan Djoko Tjandra.

Berdasarkan data yang diungkap dari keterangan Tommy Sumardi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan mengenai uang-uang yang diberikan kepada Napoleon untuk menghapus interpol red notice Djoko Tjandra.

Beberapa diantaranya, JPU menyebutkan apakah Napoleon pernah menerima uang sebanyak US$270 ribu, dan 200 ribu dollar Singapura dari Tommy Sumardi.

Baca juga: Irjen Napoleon Buka Suara Soal Penganiayaan M. Kece, Ternyata Karena Ini

Uang tersebut disebutkan oleh JPU diberikan oleh Napoleon pada rentan waktu 27, 28 dan 29 April 2020, serta juga pada 4 Mei, dan 5 Mei 2020. Namun, Irjen Napoleon menyebut bahwa itu semua adalah kebohongan.

“Itu kebohongan besar Tommy Sumardi. Tidak ada. Itu juga palsu keteranganya,” ucap Napoleon saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2021).

Aniaya Muhammad Kece karena ingin bela Islam

Irjen Napoleon sendiri tak membantah dugaan penganiayaan tersebut. Ia menulis surat terbuka mengaku tidak terima  dengan aksi Kece yang menghina agama Islam.

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak dengan Allah-ku, Al-Quran, Rasulullah SAW, dan akidah Islamku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya -Napoleon," tulisnya dalam surat terbuka, seperti dikutip Indozone, Minggu (19/9/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X