Menegangkan! OPM Dicap Teroris, Natalius Pigai Ingatkan Pertumpahan Darah Seperti Suriah

- Selasa, 27 April 2021 | 01:49 WIB
Kolase foto Natalius Pigai dan ilustrasi pasukan KKB di Papua (YouTube/Antaranews)
Kolase foto Natalius Pigai dan ilustrasi pasukan KKB di Papua (YouTube/Antaranews)

Aktivis HAM Natalius Pigai menolak cap teroris disematkan kepada kelompok separatis usai peristiwa penembakan Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya.

Putu Danny diketahui tewas ditembak oleh pasukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Melalui akun Twitter @NataliusPigai2, Senin (26/4/2021), Pigai menyampaikan kekhawatiran cap tersebut justru kian menimbulkan pertumpahan darah di Papua.

Dia bahkan mengingatkan jika Papua bisa saja akan berakhir seperti Suriah jika kelompok KKB itu disamakan dengan teroris.

"Saya justru patriotik dan Nasionalis karena Demi negara saya menolak OPM Dicap Teroris. Karena dengan cap teroris sudah pasti Papua dijadikan area pembantaian seperti Suriah. Bukan tidak mungkin dunia isolasi Papua untuk humanitarian intervention @jokowi," tulisnya.

Pada kicauan sebelumnya, Pigai juga menyebut adanya skenario besar dibalik label teroris yang disematkan kepada kelompok separatis di Papua.

"Ada skenario besar di balik label teroris. Penerapan DOM & PembantaianGenoside Rakyat, Hamba Tuhan secara sistematis. Label teroris ini hy justifikasi utk Kampanye ke Luar Negeri bahwa Jakartai Bantai Teroris utk dapat simpati Internasional. @usembassyjkt," tulis Pigai.

Sebelumnya, Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya.

Putu Danny diketahui tewas ditembak oleh pasukan KKB Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Melalui akun Twitter @jokowi, Senin (26/4/2021), Jokowi mengaku telah memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk menangkap seluruh anggota KKB tersebut.

"Dukacita yang mendalam atas gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, dalam peristiwa kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu sore," tulisnya.

"Saya telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota kelompok kriminal bersenjata ini, baik di Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air," sambung Jokowi.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X