Ada Peningkatan Kekhawatiran Investor di AS, Harga Emas Melonjak Lagi

- Jumat, 8 Mei 2020 | 11:26 WIB
Ilustrasi emas batangan. (ANTARA/Aprillio Akbar)
Ilustrasi emas batangan. (ANTARA/Aprillio Akbar)

Harga emas melonjak 2 persen pada Kamis (7/5/2020), setelah serangkaian data ekonomi Amerika Serikat (AS) terungkap melemah, salah satunya adalah data lonjakan pengangguran di AS.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran atas kemerosotan global yang diakibatkan oleh virus Corona. Investor pun kemudian mengalihkan perhatian ke aset Safe-Haven seperti emas, dan hal inilah yang kemudian melambungkan harga komoditas emas tersebut. 

Harga emas di pasar spot melonjak 2,1 persen menjadi US$1.720,36 per ounce pada pukul 01.33 WIB, setelah sebelumnya mencapai tertinggi lebih dari satu pekan, yakni US$1.721,76 per ounce, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis (7/5/2020) waktu setempat atau Jumat (8/5/2020) dini hari waktu Indonesia. 

Emas berjangka Amerika Serikat ditutup 2,2 persen lebih tinggi menjadi US$1.725,80 per ounce.

"Kita mendapati (angka) pengangguran yang tinggi. Itu masih memberitahu orang-orang untuk mungkin mencari keselamatan," kata Michael Matousek, Kepala Trader US Global Investors.

-
Ilustrasi emas batangan. (ANTARA/Aprillio Akbar)

Tambahan jutaan warga Amerika mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu, menunjukkan PHK meluas dari industri  consumer-facing  ke segmen ekonomi lainnya dan dapat tetap meningkat bahkan ketika beberapa bagian di negara itu mulai dibuka kembali.

Sederet data yang dirilis Kamis menunjukkan produktivitas pekerja menyusut pada laju tercepat dalam lebih dari empat tahun pada kuartal pertama di tengah penurunan jam terbesar sejak 2009.

Data ekonomi yang suram itu mendukung ekspektasi langkah-langkah stimulus lebih banyak dari bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia untuk meredam kerusakan ekonomi akibat virus tersebut.

Bank of England mengatakan Inggris dapat menuju kemerosotan ekonomi terbesar dalam lebih dari 300 tahun terakhir akibat dari karantina wilayah atau Lockdown. Inggris sendiri merencanakan stimulus lanjutan untuk bulan depan. 

"Juga dengan jumlah kasus Covid-19 yang meningkat selama beberapa hari terakhir, orang-orang mulai mempertanyakan pembukaan kembali sejumlah negara bagian AS karena mereka khawatir tentang peningkatan angka infeksi," kata Matousek.

Wabah itu menginfeksi lebih dari 3,71 juta orang di seluruh dunia, memukul pertumbuhan global dan mendorong investor untuk mencari aset safe-haven seperti emas.

Lonjakan emas hari ini juga dibantu 'perdagangan pre-emptive' untuk mengantisipasi data ketenagakerjaan Amerika yang lemah, ungkap Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Data penggajian non-pertanian diperkirakan anjlok sekitar 22 juta pada April, yang akan melampaui rekor penurunan 800.000 yang terlihat selama resesi 2007-2009, menurut survei ekonom Reuters .

Juga di radar investor adalah perkembangan seputar perdagangan AS-Tiongkok ketika pemerintahan Presiden Donald Trump mempertimbangkan tindakan terhadap Beijing atas penanganan awal wabah virus corona.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X