Akhir-akhir ini, kabar mengenai perairan Natuna menjadi sorotan publik. Banyak kapal ikan asing yang menangkap ikan secara ilegal di wilayah tersebut. Nggak tanggung-tanggung, kapal penjaga pantai China pun melakukan pengawalan terhadap kapal nelayan ikan tersebut.
Natuna memang memiliki potensi ikan yang cukup besar. Hal inilah yang mendorong negara lain untuk masuk ke wilayah perairan Natuna.
Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2014, total potensi perikanan tangkap di Natuna mencapai satu juta ton per tahunnya. Tiga kelompok ikan dengan jumlah potensi tertinggi, yaitu ikan pelagis besar 621 ribu ton, demersal 334 ribu ton, dan pelagis 66 ribu ton per tahun.
Bukan hanya kali ini saja perairan Natuna 'diburu' oleh kapal asing, tapi kejadian ini sudah terjadi sejak dulu. Natuna memang termasuk golden fishing ground. Makanya, nggak heran kalau banyak orang yang mencari ikan di Natuna.
Banyaknya kapal asing 'berburu' di Natuna bisa jadi karena faktor geografis dan kapal nelayan Indonesia yang kalah besar dengan milik asing.
Selain berpotensi dalam perikanannya, Natuna juga memiliki potensi pariwisata bawah laut yang bisa dikembangkan. Ada 22 titik kapal karam di perairan Natuna. Nah, hal ini bisa menjadi pengembangan untuk Natuna dari bidang pariwisata.
