Dituding Rasisme, Polisi Malaysia Minta Hentikan Program Zakir Naik

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 12:01 WIB
photo/Ist
photo/Ist

Pendakwah ternama asal India yang kini menjadi penduduk tetap di Malaysia, Dr Zakir Naik telah memberikan klarifikasi kepada Polisi Diraja Malaysia (PDRM) atas tudingan bahwa dia telah bersikap rasial. 

Klarifikasi tersebut dilakukan Zakir di markas PDRM Bukit Aman, Senin (19/8). Namun, media yang menunggunya hingga larut malam tidak berhasil bertemu dan baru Selasa (20/8) pukul 12.30 waktu setempat pernyataannya beredar melalui video.

"Saya selalu menjadi orang yang damai karena itulah yang diperjuangkan oleh Al-Qur'an. Sudah misi saya untuk menyebarkan perdamaian ke seluruh dunia. Sayangnya, saya menghadapi pencela yang mencoba mencegah saya menjalankan misi saya," kata Zakir Naik.

Dalam pernyataannya itu, Zakir menyadari bahwa selama beberapa hari terakhir ini ia dituduh menyebabkan perselisihan rasial di Malaysia. Menurutnya, para pencela menggunakan kalimat selektif yang diambil di luar konteks dan menambahkan pemalsuan aneh ke dalamnya.

-
photo/Instagram/@drzakirnaikofficial

"Hari ini, saya telah mengklarifikasi sikap saya kepada polisi. Namun hal itu membuat saya sedih bahwa seluruh episode ini telah menyebabkan banyak orang non-Muslim menganggap saya rasis. Itu juga membuat saya khawatir karena mereka yang terluka belum mendengar pidato saya, tetapi mendasarkan kesan mereka pada kutipan di luar konteks saya. Itu adalah penyebab kekhawatiran bagi saya karena itu merusak citra Islam dan berfungsi untuk mengusir orang dari Islam," ungkap Zakir.

Menurut pandangan Zakir, rasisme adalah kejahatan yang sangat dia lawan seperti yang diperingatkan Al-Quran, dan kebalikan dari semua yang dia perjuangkan sebagai seorang pengkhotbah Islam.

Dia juga mengutip pidato perpisahan Nabi Muhammad, yang mengatakan tidak ada orang Arab yang lebih tinggi daripada orang non-Arab, juga bukan orang non-Arab yang lebih unggul daripada orang Arab.

Dalam pernyataannya, dia juga mengutip sejumlah ayat Al-Qur'an yang menyatakan Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal.

"Meskipun saya telah mengklarifikasi diri, saya merasa saya harus meminta maaf kepada semua orang yang merasa sakit hati karena kesalahpahaman ini. Saya tidak ingin ada di antara Anda yang menyimpan perasaan tidak enak pada saya. Bukan niat saya untuk membuat marah individu atau komunitas. Itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam, dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus atas kesalahpahaman ini," lanjutnya.

-
photo/Instagram/@drzakirnaikofficial

Zakir juga membuat seruan, terutama kepada non-Muslim, agar meluangkan waktu untuk mendengarkan pidatonya secara keseluruhan di YouTube, Peace TV, dan aplikasi seluler Peace TV. "Terakhir tetapi tidak sedikit, saya sangat tersentuh oleh ratusan ribu orang yang mendukung saya. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Anda semua. Jazaak Allaahu Khairan. Semoga Allah SWT membalas kalian semua dengan yang terbaik," katanya.

Polisi Malaysia Minta Semua Program Zakir Naik Dihentikan

Polisi Diraja Malaysia (PDRM) meminta semua petugas Kepolisian Negara Bagian menasehati pihak-pihak yang mengatur program pendakwah Dr Zakir Naik untuk menghentikan semua program tersebut.

"Untuk menghindari kontroversi serta permusuhan dan berpotensi menciptakan suasana tegang di masyarakat negara majemuk ini, maka semua Kepolisian Negara Bagian telah diarahkan untuk menghentikan semua program tersebut," kata Kepala Komunikasi Korporat PDRM, Datuk Asmawati Ahmad di Kuala Lumpur, Selasa (20/8).

Asmawati mengemukakan hal tersebut ketika dikonfirmasi larangan yang disampaikan PDRM terhadap pendakwah Dr Zakir Naik yang dinilai sejumlah orang sebagai rasis. "Semua kegiatan yang melibatkan Dr Zakir Naik di contingent-contingent (Kantor Polisi Negara Bagian) tidak diperbolehkan," katanya.

Pada kesempatan terpisah Mufti Perak, Tan Sri Dr Harussani Zakaria tidak setuju dengan tindakan mengeluarkan Dr Zakir Naik dari Malaysia. Dia melihat isu berkenaan Zakir Naik sebagai sentimen kurang senang dan salah persepsi daripada golongan tertentu yang tidak menyenangi kehadiran pendakwah Islam tersebut.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X