Menhan Sri Lanka Mengundurkan Diri Karena Gagal Mencegah Teror Bom

- Jumat, 26 April 2019 | 17:04 WIB
Thedefensepost
Thedefensepost

Menteri Pertahanan Sri Lanka, Hemasiri Fernando, menyatakan undur diri (25/4). Fernando mengaku bertanggung jawab akibat gagal mencegah teror bom yang terjadi saat Hari Paskah pada 21 April.

Akibat ledakan tersebut, sebanyak 253 orang twas dan 500 lainnya mengalami luka-luka. Namun, Fernando tetap mengklaim dia dan bawahannya tidak melakukan kesalahan walaupun telah dianggap gagal mencegah serangan bom.

"Kami mengusahakan hal itu. Semua lembaga terus bekerja," ujar Fernando. Sebelumnya, Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, memang sempat meminta agar kepala kepolisian dan menteri pertahanan mengundurkan diri. Hal itu dikarenakan mereka telah dianggap gagal mengantisipasi serangan bom beruntun.

Diungkapkan oleh Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, ada pihak-pihak yang sengaja menyembunyikan informasi peringatan teror bom oleh kelompok Zahran. Hal tersebut diduga berkaitan dengan perseteruan politik antara Sirisena dengan Wickremesinghe sejak tahun 2018.

Pemerintah Sri Lanka menuding Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) dan Jemaah Agama Ibrahim adalah dalang dibalik serangan bom tersebut. Tapi, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) justru mengklaim bahwa pihaknya bertanggung jawab atas aksi teror tersebut.

Hingga saat ini, pihak kepolisian Sri Lanka telah menahan hampir 60 orang yang diduga terlibat dengan aksi teror tersebut. Pemerintah Sri Lanka juga telah menetapkan bahwa saat ini negara sedang dalam keadaan darurat nasional.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X