Tingginya tingkat kejahatan seperti penyelundupan barang ilegal atau barang terlarang di bandara seluruh dunia, membuat hampir semua orang merasa khawatir akan keamanan barang bawaan atau koper bagasi ketika melalui proses check in di bandara.
Dengan adanya kejadian penyelundupan di bandara yang cukup menyita perhatian dunia, banyak pengguna jasa penerbangan yang kemudian berupaya mengantisipasi dan mengamankan barang bawaan dengan cara apapun, mulai dari menggunakan teknologi konvensional hingga digital.
Seiring dengan perkembangan zaman, hal itu membuat teknologi juga berkembang dan memungkinkan siapapun mengakses artikel yang bisa memicu melakukan tindak kejahatan demi tujuan secara pribadi maupun kelompok.
Saat ini pengamanan secara konvensional hingga digital mampu diretas dan dimanfaatkan untuk keuntungan pihak pihak tertentu. Para pelaku kejahatan mampu membuka dan mengembalikan pengaman konvensional atau pengaman digital tersebut tampak jejak atau bekas.
Menyadari banyak kejadian kriminal terutama di bandara, banyak cara yang dilakukan penumpang atau pengguna maskapai penerbangan, di antaranya memasang alat tambahan dengan menggunakan teknologi seal atau segel yaitu Traveloc.
Dengan menggunakan alat pengaman berupa segel ini, maka diharapkan akan membantu penumpang mengindentifikasi dengan cepat apabila koper bagasi atau barang bawaannya telah dirusak secara sengaja oleh sejunlah pihak atau oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Dengan menggunakan segel (alat pengaman) seperti ini, maka diharapkan akan terhindar dari segala upaya pencurian maupun penyelundupan barang ilegal yang mungkin terjadi pada koper anda,” kata Komisaris Utama PT. Kencana Usaha Bakti, Lie Sugiarto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/11). (SN)
