Ekonomi Melambat, Milenial Bakal Sulit Dapat Kerja

- Senin, 4 November 2019 | 13:35 WIB
Ilustrasi bekerja (Pexels/bruce mars)
Ilustrasi bekerja (Pexels/bruce mars)

Pengamat ekonomi menilai, tingkat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2019 berpotensi di bawah angka 5 persen. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan kredit perbankan yang melambat, kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang melambat, serta jumlah penyerapan tenaga kerja yang juga dilaporkan melambat. 

"Saya melihat masyarakat akan menjaga tingkat konsumsi di zona aman, karena mereka akan mempersiapkan kenaikan iuran BPJS dan lainnya. Kemudian juga memang tidak banyak lapangan pekerjaan yang tercipta di triwulan ketiga," ujar Direktur Eksekutif Institut Development Of Economics And Finance (Indef) Tauhid Ahmad, saat dihubungi indozone.id, Senin (4/11).

Tauhid mengatakan, poin-poin tersebut di atas merupakan faktor pendorong domestik, belum lagi faktor pendorong eksternal secara global. Sebagaimana diketahui, perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang tak kunjung selesai juga mempengaruhi situasi ekonomi dunia. 

"Sektor perdagangan juga melambat karena sebagian besar pasar kita di China (Tiongkok), Amerika, Jepang, Korea juga tertahan karena mereka juga menghadapi masalah, otomatis sumbangan ekspor kita terhadap ekonomi juga semakin lambat," jelasnya. 

Kedepan, kata Tauhid, pemerintah harus segera memperbaiki sektor manufaktur atau industri untuk mendongkrak jumlah serapan tenaga kerja. Pasalnya, jika penyerapan tenaga kerja meningkat, maka pemerintah tentu akan menjadi lebih sulit untuk mendongkrak tingkat konsumsi nasional. 

"Ini tentu akan sangat menentukan PDB (pertumbuhan ekonomi) kita nanti. Jadi selain neraca perdagangan dibenahi, data tenaga kerja juga harus diperhatikan," pungkasnya. 

(SN)

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X