Kimia Farma & Angkasa Pura II Tanggapi Pelecehan Seksual & Pemerasan di Bandara Soetta

- Minggu, 20 September 2020 | 13:56 WIB
Ilustrasi rapid test. (INDOZONE/Febio Hernanto)
Ilustrasi rapid test. (INDOZONE/Febio Hernanto)

PT Kimia Farma dan PT Angkasa Pura II akhirnya menanggapi kasus pemerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum petugas tes cepat (rapid test) COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) terhadap seorang wanita calon penumpang pada hari Minggu, 13 September 2020.

Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi wanita berinisial LHI itu.

"PT Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan pemalsuan dokumen hasil uji rapid test, pemerasan, tindakan asusila, dan intimidasi," katanya, dalam keterangan pers yang diterima Indozone.id.

Terpisah, GM Eksekutif Bandara Soekarno Hatta, Agus Haryadi mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut.

"Dukungan diberikan kepada seluruh pihak termasuk keperluan untuk pengecekan CCTV dan lainnya," katanya.

Setelah kasus ini viral, belakangan diketahui kalau petugas yang memeras dan melecehkan secara seksual wanita itu ternyata bukan dokter, melainkan petugas kesehatan bergelar S.Ked. Dan hal itu pun sudah dikonfirmasi oleh LHI.

"Ralat ya teman2, setelah ditelusuri ternyata oknum tsb bukan beneran dokter. Hanya bergelar S.Ked, belum jadi dokter. Saya gak tau sebelumnya, karna dia bilang ke saya nya jg dia dokter dan emang dia jg yang mengambil test saya dari tempat resminya. Sbg orang awam, ya saya percaya2 aja kl dia dokter," katanya.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta, Kompol Alexander Yurikho mengaku pihaknya sudah melakukan penyelidikan atas kasus ini.

"Penyelidikan awal sudah berjalan tanpa harus viral atau tidaknya peristiwa ini. Ini masih tahap penyelidikan awal," aku Alexander.

Diperas Rp1,4 Juta dan Diremas Payudaranya

Sebelumnya diberitakan, wanita berinisial LHI mengalami pemerasan dan pelecehan seksual ketika menjalani tes cepat (rapid test) COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta saat hendak terbang ke Nias, pada Minggu, 13 September 2020.

Karena trauma dan guncangan jiwa, wanita itu baru bisa membagikan pengalaman traumatis itu lima hari kemudian, 18 September 2020, melalui akun Twitter-nya @listongs.

Ia mengaku sempat takut untuk membagikan pengalaman itu. Namun setelah dipertimbangkannya, terutama karena laporannya ke pihak bandara belum diproses, ia akhirnya menulis pengalaman buruk itu di Twitter.

Berikut penuturannya:

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X