Komnas HAM diketahui saat ini tengah melakukan pendalaman terkait kematian enam laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) pasca baku tembak dengan penyidik Polda Metro Jaya. Bareskrim Polri menegaskan akan memberikan data apapun yang dibutuhkan Komnas HAM dalam kasus ini.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya akan terbuka dan transparan dalam kasus ini.
"Kami menghargai dan siap untuk memberikan data-data apabila Komnas HAM memerlukan keterangan-keterangan, memerlukan data-data, informasi-informasi yang diperlukan dalam rangka melakukan langkah-langkah terkait dengan hal-hal yang akan menjadi rekomendasi Komnas HAM," kata Komjen Listyo kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).
Listyo mengatakan pihaknya hingga saat ini menunggu langkah selanjutnya dari Komnas HAM. Bareskrim sendiri akan bersikap transparan membuka data kasus itu ke Komnas HAM.
"Untuk Komnas HAM saat ini menerima laporan terkait enam orang yang meninggal. Tentunya kami menunggu langkah-langkah yang dilakukan Komnas HAM," ungkap Listyo.
Lebih jauh jenderal polisi bintang tiga tersebut menyebut pihaknya hingga kini belum menerima surat maupun permintaan resmi otopsi dari jasad keenam laskar itu. Dia menyerahkan kepada Komnas HAM untuk menilai sendiri hasil otopsi yang dilakukan pihaknya.
"Sampai saat ini kami masih belum mendapatkan surat ataupun permintaan resmi terkait dengan otopsi ulang sehingga dalam hal ini kami akan menunggu namun, demikian data-data terkait otopsi sudah kita paparkan. Tentunya nanti akan menjadi penilaian dari Komnas HAM apakah perlu ada otopsi ulang atau tidak," pungkas Listyo.
