Akibat PSBB, Tingkat Keterisian Mal di Jakarta Menurun

- Rabu, 10 Februari 2021 | 15:13 WIB
Warga mengunjungi pusat belanja Senayan City Mal di Jakarta, Jumat (25122020). Pusat perbelanjaan menjadi salah satu lokasi penghiburan warga saat libur Hari Raya Natal dan akhir tahun. (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso/rwa)
Warga mengunjungi pusat belanja Senayan City Mal di Jakarta, Jumat (25122020). Pusat perbelanjaan menjadi salah satu lokasi penghiburan warga saat libur Hari Raya Natal dan akhir tahun. (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso/rwa)

Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat tingkat keterisian atau okupansi pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta sepanjang 2020 turun menjadi 87 persen. Padahal tahun 2019 mencapai sekitar 90 persen.

"Tingkat hunian turun dari tahun sebelumnya, tapi berada di angka 87 persen," kata Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim dikutip Antara, Rabu (10/2/2021).

Menurut Yunus, kondisi tersebut terjadi karena adaa kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta pada 2020 untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh pada 13 April 2021

Pusat perbelanjaan, kata dia, sempat ditutup saat kebijakan PSBB. Yunus menjelaskan, mal baru diizinkan beroperasi kembali pada Juni secara terbatas baik kapasitas maupun jam operasional.

"Ini menyebabkan tenant (penyewa) menutup sementara atau permanen. Kita lihat 2020 ini tahun yang menantang bagi tenant," tuturnya.

JLL mencatat ada penurunan sewa tenant sebesar 1,2 persen sepanjang 2020. Penurunan juga terjadi dari permintaan pasar terhadap bangunan mal sebesar 34 ribu meter persegi. Namun, ada tambahan pasokan baru seluas 25,4 ribu meter persegi tahun lalu.

Yunus menambahkan, meski 2020 menjadi tahun yang berat, pusat perbelanjaan masih dianggap sebagai tempat hiburan dan bagian dari gaya hidup sehingga performanya masih cukup positif di tengah pandemi Covid-19.

"Meskipun ada beberapa penutupan, kami juga tetap melihat pembukaan gerai baru di pusat perbelanjaan menengah ke atas," sambungnya.

Dia memprediksi, sejumlah sektor seperti makanan dan minuman, kecantikan dan fast fashion masih akan cukup aktif di tahun 2021. Namun, wahana permainan anak hingga bioskop yang jadi daya tarik utama mal masih perlu menunggu waktu untuk bisa kembali menarik pengunjung.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X