Soal Omnibus Law UU Cipta Kerja, Ini Jawaban Mengejutkan Habib Rizieq Saat Ditanya Buruh

- Sabtu, 14 November 2020 | 16:19 WIB
Habib Rizieq Shihab (HRS) (tengah) beserta keluarga tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Habib Rizieq Shihab (HRS) (tengah) beserta keluarga tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Habib Rizieq Shihab (HRS) menjawab soal Omnibus law Undang-undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh Presiden Jokowi saat menjawab pertanyaan para buruh yang datang pada imam besar Front Pembela Islam itu.

Iyut aktivis buruh yang hadir pada pertemuan dengan HRS mengaku diminta berbicara terkait dengan UU Cipta Kerja yang menurutnya banyak merugikan kaum buruh.

Dia kemudian meminta pendapat HRS soal pendapatnya mengenai UU Cipta Kerja yang menurutnya tidak berpihak dan menyengsarakan pada kaum buruh.

"Sebelum ribut-ribut soal omnibus law, FPI sudah lebih dulu gelar (demo) sejak januari. Kita sudah gelar aksi dan demo untuk menolak omnibus law karena kita sudah mendapat bocoran apa isinya," sebut Rizieq Shihab yang dikutip INDOZONE dari kanal Youtube Front TV, Sabtu (14/11/2020).

Banyak yang menganggap kalau FPI tidak tahu-menahu terkait dengan kebijakan Omnibus law. Padahal selama ini HRS mengatakan kalau mereka selalu menerima laporan dari DPR RI oleh teman mereka yang ada di sana.

"Jangan takut, kalau soal membela buruh kita akan berjalan bersama. Jangan khawatir kita semua akan memperjuangan nasib rakyat Indonesia termasuk nasib para buruh," katanya.

Sementara itu mengenai draf final yang ditandatangani Presiden Jokowi soal Omnibus law, meski awalnya ditolak keras saat masih dalam bentuk rancangan undang-undang, tampaknya kini HRS agak melunak.

Pihaknya mengaku sedang mengkaji keseluruhan isi dari undang-undang tersebut melalui tim yang sudah dibentuk secara khusus.

"FPI tidak akan mengajukan keberatan atau menerima sebelum kita memahaminya secara komprehensip," kata Rizieq sambil mengatakan kalau FPI sudah memiliki tim khusus untuk menelaah undang-undang itu.

Dia menekankan kalau FPI hadir bukan musuh umat beragama, pemerintah maupun TNI/polri, sebaliknya dia menegaskan kalau FPI merupakan musuh kezaliman dan kemungkaran.

Namun Rizieq visi yang dibawanya ke depan untuk Indonesia. Ia kemudian mengklaim kalau di Indonesia sulit untuk mencari duit dan pungutan pajak yang tinggi.

"Di negara sosialis cari duit susah, tapi pajak rendah. Ada keseimbangan. Itu cirinya. Sementara itu negara liberalis/kapitalis cari duit gampang, tapi pajaknya selangit. Islam menawarkan bagaimana cari duit mudah, pajak rendah. Yang terjadi di Indonesia saat ini bukan Islam, bukan sosialis, bukan liberalis. Kenapa? cari duit susah pajak tinggi," katanya.

Untuk itu FPI menawarkan dari gerakan kalangan Islam kata Rizieq menawarkan ekonomi yang cari duit gampang dan pajak rendah.

"Mau apa nggak begitu, yang benar?" tanya Rizieq pada pengikutnya yang dijawab dengan serentak 'mau'.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X