Operasi Yustisi di Kampung Boncos, Anggota Polisi Malah Dikira Pengedar Narkoba

- Kamis, 1 Oktober 2020 | 08:51 WIB
Tim Penindak Pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) mendata warga yang melanggar prokes saat operasi yustisi. (ANTARA/Adeng Bustomi)
Tim Penindak Pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) mendata warga yang melanggar prokes saat operasi yustisi. (ANTARA/Adeng Bustomi)

Polisi berpakaian preman sempat menggelar Operasi Yustisi di kawasan Kampung Boncos, Kota Bambu, Jakarta Barat. Sejumlah pelaku di sana malah mengira anggota polisi itu sebagai pengedar narkoba dan mereka meminta narkoba ke polisi.

Hal itu bermula saat petugas kepolisian berpakaian preman masuk ke kampung itu menggelar Operasi Yustisi. Setidaknya, ada sekitar 12 anggota masuk ke kawasan padat penduduk itu.

"Kami bersama anggota patroli mengimbau warga yang kumpul-kumpul lagi PSBB, jangan kumpul," kata Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto kepada wartawan, Kamis (1/10/2020).

Saat melakukan operasi, sejumlah pemuda menghampiri petugas berpakaian preman dan menanyakan prihal narkoba. Mereka meminta narkoba karena mengira petugas itu merupakan bandar narkoba.

Polisi kemudian menyuruh para pemuda itu itu pergi. Sedangkan anggota lainnya langsung menggeledah kampung tersebut.

"Begitu kami usir mereka bubar lari-lari semua sampai ke tanah kosong, kita periksa dan ditemukan banyak bekas nyabu, ada sabu seberat lima gram," ungkap Supriyanto.

Tak sampai disitu, polisi juga menemukan sebuah benda mirip granat di kampung itu. Belum diketahui apakah granat itu masih aktif atau tidak.

"Ada juga benda seperti granat. Kami panggil gegana dan belum tahu geranatnya itu aktif apa tidak," kata Supriyanto.

Lebih jauh dia mengatakan tidak ada pelaku yang diamankan polisi. Sebab, mereka langsung berhamburan melarikan diri.

"Nggak ada (pelaku diamankan), lari semua," pungkas Supriyanto.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X