5 Gadis SMP dan SD di Palangkaya Sebar Video Syur di WhatsApp dalam Sepekan, Ngaku Kapok

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 12:21 WIB
Para siswi SMP dan SD pelaku penyebar video berbau pornografi di WhatsApp. (Foto: Istimewa)
Para siswi SMP dan SD pelaku penyebar video berbau pornografi di WhatsApp. (Foto: Istimewa)

Dalam sepekan terakhir, kasus penyebaran video berbau pornografi oleh siswi di bawah umur setidaknya terjadi tiga kali di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan melibatkan 5 siswi di bawah umur.

Kasus pertama melibatkan dua siswi SD dan seorang siswi SMP pada Rabu (24/6/2020). Mereka telah diamankan oleh pihak kepolisian dan sudah menyampaikan permohonan maaf secara virtual dan berjanji tidak akan mengulangi.

"Kami meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan Tengah karena telah menyebarkan video pornografi, dan kami tidak akan mengulanginya," ujar mereka serentak.

Di hari yang sama, seorang siswi SMP juga kedapatan melakukan perbuatan yang sama dan telah menyampaikan permintaan maaf, yang dimediasi oleh Polda Kalteng.

Selang sehari kemudian, kasus serupa terjadi, melibatkan seorang remaja SMP. Sama seperti kasus pertama, remaja SMP ini juga telah menyampaikan permohonan maaf dan mengaku kapok.

"Saya meminta maaf menyebarkan video porno dan saya berjanji tidak akan menyebarkan video porno lagi," ujar remaja itu.

Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan sangat menyesalkan perbuatan para remaja SMP dan SD tersebut. 

"Kita tidak boleh menyebarkan konten berupa video, foto, tulisan, stiker dan meme yang mengandung unsur pornografi di media sosial, baik itu facebook, instagram, twitter, youtube, tiktok, grup whatsapp, status whatsapp dan lain-lain karena itu melanggar UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik). Disamping itu, menyebarkan pornografi juga melanggar norma agama dan norma kesusilaan. Apalagi yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa," katanya, melalui Facebook.

"Seorang pelajar atau mahasiswa harus fokus belajar dan belajar. Jangan berbuat sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri dan keluarga karena kasihan orang tua kita. Orang tua sudah capek2 mencari nafkah utk kita, biar kita bisa makan dan sekolah. Jangan dibalas dengan perbuatan yang membuat orang tua kita malu dan menangis," imbuh Hendra.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X