Ibu Bunuh 3 Anak Kandung Karena Faktor Ekonomi di Nias, Ketua DPD: Ini PR Besar Pemda

- Senin, 14 Desember 2020 | 20:27 WIB
Ketua DPD, La Nyalla Mahmud Mattalitti. ANTARA/HO-Dokumentasi Humas DPD
Ketua DPD, La Nyalla Mahmud Mattalitti. ANTARA/HO-Dokumentasi Humas DPD

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mahmud Mattalitti, ungkap miris atas peristiwa seorang ibu yang tega membunuh tiga orang anaknya lantaran himpitan ekonomi di Nias Utara, Sumatera Utara.

"Sungguh sangat menyayat hati, ada seorang ibu tega membunuh anak-anaknya yang masih balita karena tertekan himpitan ekonomi. Ini tamparan keras bagi kita,” kata La Nyalla di Gedung Nusantara IV, Jakarta seperti dilansir dari Antara, Senin (14/12/20).

Sebelumnya diketahui seorang ibu, MT (30), yang tega membunuh anak-anaknya yang masih kecil pada Rabu (9/12) lalu, ketika sang suami dan anak sulungnya pergi ke TPS untuk ikut Pilkada Nias Utara, Sumatera Utara.

Seorang ibu, MT (30), yang tega membunuh anak-anaknya yang masih kecil pada Rabu (9/12) lalu, ketika sang suami dan anak sulungnya pergi ke TPS untuk ikut Pilkada Nias Utara, Sumatera Utara.

MT yang sempat hendak bunuh diri usai membunuh ketiga anaknya akhirnya meninggal dunia karena sakit, Minggu (13/12).

"Saya merasa sangat berduka atas pilu keluarga ini. Kemiskinan harus merenggut nyawa anak-anak tidak berdosa, sekaligus sang ibu," kata La Nyalla.

Menurut dia, kejadian di Nias Utara itu harus menjadi perhatian seluruh pihak, apalagi berdasarkan pengakuan suami MT bahwa keluarga mereka sering hanya makan sekali dalam tiga hari karena kesulitan ekonomi.

Bahkan, anak-anak MT kerap hanya makan pisang dan air putih saja.

LaNyalla menyebutkan peristiwa itu menjadi pekerjaan rumah serius bagi pemerintah, khususnya pemerintah daerah.

"Hal ini menunjukkan kemiskinan masih banyak dialami masyarakat pedesaan dengan penghasilan di bawah standar atau sangat miskin sehingga untuk makan saja mereka kesulitan. Sungguh sangat miris. PR besar bagi pemda," tutur senator dari Jawa Timur itu.

Pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Nias Utara dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, kata dia, harus lebih memperhatikan keadaan ekonomi masyarakatnya yang masih di bawah garis kemiskinan dan memberikan bantuan yang layak.

"Kejadian itu juga menjadi contoh bagi daerah lain agar lebih serius membenahi masalah kemiskinan warganya," katanya.

Ia pun mempertanyakan mengenai penyaluran bantuan sosial oleh pemda kepada warganya karena peristiwa di Nias Utara itu merupakan salah satu bentuk kurang tepatnya penyaluran bansos sehingga masih ada warga yang untuk makan saja kesulitan.

"Peristiwa ini menunjukkan bahwa bantuan jaminan kesejahteraan sosial masih belum tepat sasaran dan perlu dievaluasi. Bupati terpilih Nias Utara punya PR besar membenahi kemiskinan di wilayahnya," kata dia

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X