Komunikasi Perdana Biden dan Putin Via Telepon, Apa Saja yang Dibicarakan?

- Kamis, 28 Januari 2021 | 18:34 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (REUTERS/Kevin Lamarque), Presiden Rusia Vladimir Putin. (REUTERS/Alexei Druzhinin)
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (REUTERS/Kevin Lamarque), Presiden Rusia Vladimir Putin. (REUTERS/Alexei Druzhinin)

Seminggu semenjak pelantikannya, Presiden AS Joe Biden berkomunikasi langsung dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya pada Selasa lalu. Lewat percakapan telepon, keduanya sepakat untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara.

Melansir Washington Post, keduanya sepakat untuk memperpanjang perjanjian senjata nuklir, khususnya menuntaskan perpanjangan perjanjian pengendalian senjata nuklir New START sebelum perjanjian itu kedaluwarsa pada awal Februari.

Selain itu, Biden juga menyinggung mengenai penangkapan tokoh pembangkang Alexei Navalny, kampanye spionase siber Moskow, dan imbalan untuk membunuh tentara AS di Afghanistan, seperti yang diungkapkan dua pejabat senior pemerintahan Biden.

Apa yang ditunjukkan Biden sangat berbeda dengan apa yang ditujukan oleh Donald Trump, yang kerap menyatakan kegembiraan atas hubungan hangatnya dengan Putin. 

Sepanjang masa kepresidenannya, Trump menolak untuk menyalahkan Rusia atas berbagai tindakannya. Mulai dari campur tangan pemilu 2016 hingga percobaan pembunuhan mantan mata-mata Inggris, peracunan Navalny tahun lalu, dan peretasan siber ekstensif yang memengaruhi lembaga dan perusahaan federal AS. 

Baca Juga: Monster Loch Ness Tertangkap Kamera Sebagai Mahluk Misterius yang Muncul di Awal Tahun

“Niatnya juga untuk memperjelas bahwa Amerika Serikat akan bertindak tegas dalam membela kepentingan nasional kita sebagai tanggapan atas tindakan jahat Rusia,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.

Kremlin juga merilis pembacaan panggilan antara kedua pemimpin. Berbeda dengan pernyataan yang disebutkan Psaki, pihak Rusia mengambil nada optimis tentang kerja sama di bawah kepresidenan Biden.

“Para presiden menyatakan kepuasan mereka dengan pertukaran catatan diplomatik hari ini karena telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang New START,” kata pernyataan itu. 

"Selama beberapa hari ke depan, kedua belah pihak akan menyelesaikan semua prosedur yang diperlukan untuk mekanisme penting hukum internasional tentang pembatasan timbal balik persenjataan rudal nuklir," tambahnya.

Biden juga dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan "menyampaikan niatnya untuk berkonsultasi dan bekerja dengan sekutu mengenai berbagai masalah keamanan bersama" dan menegaskan kembali komitmen AS untuk "memperkuat keamanan transatlantik." 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X