Bicara Akal Sehat dengan UAS, Rocky Gerung: Banyak Pejabat Negatif Covid, Positif Stupid

- Minggu, 21 Juni 2020 | 14:24 WIB
UAS dan Rocky Gerung bicara soal akal sehat secara virtual, Sabtu malam (20/6/2020)
UAS dan Rocky Gerung bicara soal akal sehat secara virtual, Sabtu malam (20/6/2020)

Pengamat politik Rocky Gerung menceploskan celetukan pedas yang ditujukan kepada pejabat pemerintah Indonesia saat berbincang secara virtual dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) membahas akal sehat, Sabtu malam (20/6/2020).

Celetukan itu diceploskannya saat ditanya oleh UAS apakah Wabah Covid-19 menambah akal sehat bagi pejabat atau sebaliknya.

"Banyak pejabat yang negatif Covid, tapi positif stupid," kata Rocky sambil tergelak-gelak dan membuat UAS ikut terkekeh.

Rocky kemudian menjelaskan standar akal sehat menurut konsepsinya.

"Standarnya ya, tidak menipu, tidak mengalihkan isu dengan cari-cari alasan. Kalau ada orang yang tidak bertanggung jawab, buang badan, itu pasti akalnya di dengkul," katanya.

Rocky dan UAS juga menyindir buzzer yang menyerang komika Bintang Emon karena membuat video satire soal ucapan jaksa atas kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Bagi Rocky, buzzer tersebut dungu dan tidak berakal. Apalagi, dalam konteks kasus Novel, Bintang Emon "bukan siapa-siapa" atau tidak substansial.

"Kalau buzzer-nya punya akal, harusnya dia tertawa, ada komika yang membuat satir lucu begitu. Tetapi yang ada buzzer ini kurang pengetahuannya, sehingga mudah sekali untuk nyeruduk kiri nyeruduk kanan," katanya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Gusti Bintang (@bintangemon) on

Pria yang pernah berkasus gara-gara mengucapkan 'kitab suci itu fiksi' itu juga bilang kalau buzzer adalah pekerjaan paling buruk dalam kehidupan manusia.

"Pekerjaan paling buruk dalam hidup manusia itu menjadi buzzer. Karena dia dungu sekaligus menjadi pengendus, jadi budak dari kedunguannya sendiri. Bagian paling buruk dari manusia adalah menjadi budak dari kedunguannya sendiri. Itu parah," ujarnya.

Soal tuntutan jaksa terhadap penyerang air keras terhadap Novel yang cuma satu tahun, Rocky bilang itu ibarat air keras lain yang kembali disiramkan ke mata. Bukan lagi mata seseorang, tetapi mata publik.

"Tuntutan jaksa kemarin itu air keras baru yang menyerang mata keadilan. Jadi kita disiram dua kali. Sekali Novel Baswedan, kedua mata keadilan. Mata publik disiram oleh air keras yang lebih keras dengan kimia kekuasaan," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X