Menjelang pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada 20 Januari 2021, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menghabiskan hari-hari terakhirnya dengan menargetkan sejumlah sanksi terhadap Beijing.
Karena hal tersebut, China menyamakan Mike Pompeo ibarat "belalang sembah (praying mantis)" setelah AS menjatuhkan sanksi terbaru terhadap enam pejabat, termasuk satu-satunya perwakilan Hong Kong untuk badan pembuat undang-undang tertinggi China.
Sanksi tersebut dijatuhkan sebagai tanggapan atas penangkapan 55 aktivis demokrasi Hong Kong di bawah undang-undang keamanan baru China.
Dilansir dari AFP, Kantor Beijing untuk urusan Hong Kong dan Makau menyebut bahwa Pompeo hanyalan belalang sembah yang berusaha untuk menghentikan roda sejarah yang berputar.
"Perkembangan Hong Kong dari kekacauan menuju stabilitas tidak dapat dihentikan," kata kantor Beijing urusan Hong Kong dan Makau dalam keterangannya, seperti dikutip Indozone pada Selasa (19/1/21).
"Orang-orang seperti Pompeo hanyalah belalang sembah yang menggelikan yang berusaha dengan sia-sia untuk menghentikan roda sejarah yang berputar," sambung kantor Beijing urusan Hong Kong dan Makau.
Belalang sembah merupakan ungkapan masyarakat Tiongkok kuno yang menggambarkan kesia-siaan seekor belalang saat mencoba menghentikan kereta dengan kakinya.
Kantor urusan Hongkong dan Makau juga mengungkap, bahwa sanksi yang diberikan AS itu sebagai trik politik Pompeo di masa akhir jabatannya.
Kecaman tak hanya datang dari China, sebelumnya pemerintah Hong Kong juga mengecam sanksi yang dijatuhkan AS sebagai hal yang gila dan tercela.
AS sebelumnya juga telah menjatuhkan sanksi terhadap China atas tindakan keras tersebut, termasuk terhadap Pemimpin Hong Kong Carrie Lam. Imbasnya, Lam tidak dapat memiliki rekening bank dan harus menyimpan uang tunai secara fisik di rumahnya.
