Terkait Isu Lakukan Proses Likuidasi, AirAsia X Indonesia Sampaikan Bantahan

- Jumat, 23 Oktober 2020 | 00:32 WIB
Ilustrasi pesawat Air Axia x Indonesia. (photo/Instagram/@airasiaid)
Ilustrasi pesawat Air Axia x Indonesia. (photo/Instagram/@airasiaid)

AirAsia X Indonesia meluruskan sejumlah pemberitaan yang beredar bahwa hingga kini tidak ada proses likuidasi yang berlangsung kendati telah menghentikan operasional penerbangan berjadwalnya sejak Januari 2019.

Berdasarkan yang disampaikan oleh Manajemen AirAsia X Indonesia, pihaknya menjelaskan bahwa operasional penerbangan berjadwal telah dihentikan sejak Januari 2019. Meski begitu, maskapai dengan kode penerbangan XT tersebut menekankan tidak adanya proses likuidasi yang sedang berlangsung.

Kemudian, AirAsia X Indonesia sendiri merupakan entitas dan manajemen yang berbeda dengan AirAsia Indonesia kendati masih dalam satu grup AirAsia. Maka dari itu, kabar likuidasi juga tidak berkorelasi dengan operasi AirAsia Indonesia yang tetap melanjutkan dan membuka rute domestik dan internasional.

“AirAsia Indonesia tetap melanjutkan operasional pada rute domestik domestik dan internasional seperti biasa,” jelas manajemen AirAsia X Indonesia dalam konferensi pers, Selasa (20/10/2020).

Dari data terbaru, jadwal operasional terbarunya per Oktober 2020 ini, AirAsia Indonesia mengoperasikan 12 rute penerbangan. Diantaranya dari Jakarta – Bali, Bali – Jakarta, Jakarta –Surabaya, Surabaya – Jakarta, Jakarta-Medan, Medan –Jakarta, Jakarta – Lombok, Lombok – Jakarta, Bali – Surabaya dan Surabaya – Bali. Rute-rute ini tetap dioperasikan setiap hari.

Sebagai informasi AirAsia X Indonesia diperuntukkan untuk penerbangan jarak jauh bertarif rendah. Awal perjalanan berdirinya AirAsia X adalah saat AirAsia, induk perusahaannya menjalin kerjasama dengan Fly Asian Express.

Lebih lanjut, dilansir dari Bloomberg, Kamis (22/10/2020) deputy chairman Air Asia X, Lim Kian Onn, mengatakan lini bisnis Grup AirAsia yang melayani penerbangan jarak jauh ini juga telah menghapus bukukan 49 persen sahamnya di Thai AirAsia X.

Upaya tersebut dilakukan di tengah rencana restrukturisasi AirAsia X untuk membayar utang senilai 63,5 miliar ringgit (US$15,3 miliar) dan menyelamatkan usaha dari kehancuran. Sebelum dilaksanakan, proposal tersebut membutuhkan persetujuan dari investor dan kreditor.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X