Jaksa Pinangki Bacakan Pledoi Sambil Terisak Tangis, Berharap Bisa Membalik Waktu

- Rabu, 20 Januari 2021 | 21:26 WIB
Jaksa Pinangki Sirna Malasari membacakan nota pembelaan (Antara)
Jaksa Pinangki Sirna Malasari membacakan nota pembelaan (Antara)

Sambil menangis di kursi persidangan, Jaksa Pinangki bacakan nota pembelaan (Pledoi) di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Rabu (20/1/2021)

Ia mengungkapkan penyesalannya dan mengatakan jika dirinya dapat membalik waktu ia akan mengambil pilihan yang berbeda.

"Tiada lagi rasa penyesalan yang lebih besar yang bisa saya ungkapkan lagi, andaikan bisa membalik waktu, ingin saya rasanya mengambil pilihan yang berbeda dalam peristiwa ini," kata Pinangki menyesali perbuatannya, dikutip dari Antara.

Pinangki Sirna Malasari yang dituntut 4 tahun penjara dan ditambah denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan juga menyampai kan permintaan maafnya kepada institusi Kejaksaan dan juga keluarga serta sahabatnya.

"Pada kesempatan ini izinkan saya untuk memohon maaf kepada institusi Kejaksaan, kepada anak, suami, keluarga dan kepada sahabat-sahabat saya. Saya sangat merasa bersalah atas perbuatan saya ini," ucap Pinangki lirih.

Pinangki mengatakan dari lubuk hatinya bahwa perbuatan yang ia lakukan memang tidak pantas dan tercela.

"Membuat saya mempermalukan institusi Kejaksaan, membuat saya mempermalukan seluruh keluarga saya, membuat saya harus kehilangan kesempatan untuk mengasuh dan memberi kasih sayang kepada anak saya satu-satunya, Bima, pada masa pertumbuhannya," kata Pinangki dengan terbata-bata.

Ia pu mengaku tidak lagi pantas disebut sebagai anak kebanggaan orang tua.

"Membuat saya pada akhirnya akan dipecat dari pekerjaan saya sebagai jaksa apabila terbukti bersalah dalam persidangan yang mulia ini," ungkap Pinangki.

Dalam akhir pledoi-nya, Pinangki memohon diberikan pengampunan dan diberikan kesempatan untuk dapat segera kembali kepada keluarga dan menjalankan pekerjaan utama saya sebagai seorang ibu.

"Tiada kata yang bisa saya sampaikan lagi pada pledoi ini kecuali rasa penghormatan kepada majelis hakim yang saya percaya bisa memutuskan yang seadil-adilnya," tutur Pinangki berharap.

Selama membacakan pledoi pribadi sekitar 6 menit tersebut, Pinangki berulang kali menangis dan terbata saat membacakan pledoi.

Artikel menarik lainnya: 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X