Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mendorong polisi untuk menelusuri lebih dalam terkait dugaan gratifikasi didalam kasus surat jalan Djoko Tjandra, paska tertangkapnya buronan kasus Cessie Bank Bali tersebut di Malaysia beberapa hari lalu.
"Ada dugaan karena seluruh rakyat rasanya juga tidak percaya kalau ini gratisan. Semua itu kan maka dugaan-dugaan, adanya gratifikasi ataupun suap agar ini mestinya oleh Bareskrim sekalian dituntaskan untuk diproses proses pidana dan penetapan tersangka-tersangka baru sepanjang cukup bukti dan cukup unsur proses juga dan adanya sederhananya pemberian sesuatu atau materi atau pemberian janji. Itulah yang kita berharap bisa dituntaskan oleh Bareskrim," ujar Boyamin kepada Indozone, saat dihubungi pada Sabtu (1/8/2020).
Boyamin juga meminta kepada kepolisian agar momen penangkapan Djoko Tjandra bisa dimanfaatkan sebagai momentum institusi penegak hukum untuk melakukan bersih-bersih institusinya.
"Kita berharap bisa dituntaskan oleh Bareskrim dan kalau tahu nanti berkait ada pencopotan-pencopotan itu sudah sewajarnya. Misalnya ada oknum yang bermain-main misalnya di Kejaksaan mungkin juga di ini mungkin juga di imigrasi dan juga berkaitan dengan yang lain-lain masih ada," tuturnya.
Sebab, Boyamin yakin, masih ada banyak pihak yang terlibat dalam pelarian Djoko Tjandra. Ia pun berharap agar kasus ini ditangani secara transparan.
"Jika masih ada misalnya berkaitan dengan membantu pelarian dan masuk, saya yakin ini ini masuk ke Indonesia pada waktu itu dan juga keluar dari Indonesia ada beberapa pihak lain yang membantu. Jadi inilah yang semestinya nanti dituntaskan," pungkasnya.
