PAN: Buzzer Masuk dalam Kategori Politikus Ikan Lele, Apa Maksudnya?

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 16:04 WIB
Sekjen PAN Eddy Soeparno. (photo/Instagram/@eddy_soeparno)
Sekjen PAN Eddy Soeparno. (photo/Instagram/@eddy_soeparno)

Partai Amanat Nasional (PAN) setuju dengan PP Muhammadiyah terkait politikus ikan lele. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menyebut, saat ini masih banyak pihak yang memperburuk suasana di tengah pandemi Covid-19.

"Pada prinsipnya saya sepakat dengan apa yang disampaikan Mas Mu'ti karena memang betul banyak sekali pihak yang dalam kondisi pandemi yang justru membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Tapi ada pihak-pihak yang melakukan upaya gerakan menyampaikan narasi yang memperkeruh suasana," kata Eddy kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).

Eddy menyebut, istilah politikus ikan lele itu tak cuma untuk politikus. Namun istilah itu juga cocok untuk para buzzer atau pendengung.

"Tidak terbatas pada politikus saja, tapi juga masyarakat biasa, dalam hal ini adalah buzzer-buzzer," ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak agar tidak menyebarkan hal-hal negatif di masa pandemi ini. Menurutnya, lebih baik seluruh elemen saling bahu-membahu agar Indonesia terbebas dari krisis pandemi Covid-19.

"Mari kita dalam kondisi pandemi kita kedepankan rasa husnuzan, yaitu berbaik sangka. Kita padukan seluruh energi positif yang ada di masyarakat karena kita butuh energi itu untuk bisa bersama-sama, bergandengan tangan, bahu-membahu untuk bisa bersama sama keluar dari pandemi COVID-19," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta masyarakat untuk mewaspadai politikus 'ikan lele' di tengah perburukan kondisi pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia saat ini.

Menurutnya, sifat politikus ikan lele senang memperkeruh suasana dan mengadu domba di masa pandemi COVID-19. Itulah yang harus diwaspadai.

"Saya menyebut politisi ini tidak selalu mereka yang menjadi pengurus partai politik, tetapi orang yang pikirannya selalu mengaitkan berbagai keadaan itu dengan politik, berbagai persoalan dipolitisasi," kata Mu'ti.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X