Geger! Putri KSP Moeldoko dan Anak Ribka Tjiptaning Terseret Bisnis Obat Ivermectin

- Jumat, 23 Juli 2021 | 09:38 WIB
Anak Moeldoko dan anak Ribka disebut terlibat dalam bisnis obat Ivermectin (Antara)
Anak Moeldoko dan anak Ribka disebut terlibat dalam bisnis obat Ivermectin (Antara)

Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terkait dengan pengusaha dalam penggunaan obat Ivermectin untuk penanganan Covid-19.

ICW mengungkap pada Oktober 2020, dokter dari Departemen Penelitian dan Pengembangan PT Harsen Laboratories, Herman Sunaryo menyebut Ivermectin dapat menjadi alternatif pengobatan Covid-19 dan PT Harsen pun memproduksi obat tersebut.

Tak lama, Menteri BUMN Erick Thohir mengirimkan surat ke BPOM untuk penggunaan Ivermectin dalam kondisi darurat. 4,5 juta dosis Ivermectin akan diproduksi dan diedarkan oleh PT Indofarma.

Berdasarkan penelusuran ICW, PT Harsen Laboratories dimiliki pasangan suami-istri Haryoseno dan Runi Adianti yang tercatat dalam dokumen Panama Papers.

Namun, Indofarma tercatat memiliki utang ke PT Harsen Laboratories sekitar Rp8,5 miliar per 30 Juni 2020. Salah satu nama yang terkait dengan  PT Harsen Laboratories adalah Sofia Koswara selaku Wakil Presiden PT Harsen.

Sofia juga memiliki saham di PT Noorpay Nusantara Perkasa yang pernah berhubungan dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) terkait pelatihan petani di Thailand.

Moeldoko diketahui merupakan Ketua HKTI. Pada awal Juni lalu, Ivermectin didistribusikan ke Kabupaten Kudus melalui HKTI. Anak Moeldoko yang bernama Joanina Rachman juga merupakan pemegang saham mayoritas di PT Noorpay Nusantara Perkasa.

Anggota direksi lain di PT Harsen Laboratories adalah Riyo Kristian Utomo sebagai Direktur Pemasaran. Riyo adalah anak anggota DPR fraksi PDIP, Ribka Tjiptaning Proletariyati. Ribka sebelumnya begitu vokal menolak vaksin Covid-19.

ICW mengatakan hal ini memperlihatkan bagaimana sejumlah pihak berpengaruh memanfaatkan pandemi untuk meraup keuntungan.

"Fenomena tersebut kian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 digunakan sebagai alat untuk mencari keuntungan dan memperkaya diri. Presiden Joko Widodo bahkan tidak menindak tegas pejabatnya yang diduga terlibat dalam konflik kepentingan distribusi Ivermectin," kata peneliti ICW Egi Primayoga.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X