BMKG Prediksi Curah Hujan Ekstrem di Jabodetabek Terjadi 3 Hari ke Depan

- Kamis, 13 Januari 2022 | 09:56 WIB
Ilustrasi Perlengkapan Hujan. (Pixabay/Jill Wellington)
Ilustrasi Perlengkapan Hujan. (Pixabay/Jill Wellington)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini mengindikasikan adanya potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jabodetabek

"Sebagian besar Wilayah Jabodetabek termasuk wilayah yang diprediksikan mengalami puncak musim hujan pada periode Januari ini," ucap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, Kamis (13/1/2022). 

Guswanto menjelaskan, dari hasil analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia selatan Jawa dan pola tekanan rendah di Australia bagian utara yang dapat membentuk pola pertemuan massa udara 

"Dan belokan angin di wilayah selatan Indonesia terutama di sekitar Laut Jawa bagian barat dan perairan selatan Banten dan Jawa Barat yang dapat mempengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah Jabodetabek," terangnya. 

BACA JUGA: Banjir Akibat Hujan Deras di Surabaya, Berikut Foto-fotonya

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di wilayah Jabodetabek dari 13 hingga 15 Januari ke depan. 

BMKG memprediksi pada 13 Januari 2022 cuaca ekstrem itu akan terjadi di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. 

Sedangkan pada 14 Januari 2022 perkiraan terjadi Jakarta Utara, Bogor, dan Depok, xan pada 15 Januari 2022 akan terjadi di wilayah Bogor, serta Depok. 

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode 3 hari ke depan yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tandas Guswanto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X