Suster Gabriela Meilani Tewas Jatuh ke Jurang, Veronica Koman Ikut Mengutuk TPNPB

- Sabtu, 18 September 2021 | 17:00 WIB
Kolase foto Veronica Koman dan suster Gabriela Meilani. (Facebook)
Kolase foto Veronica Koman dan suster Gabriela Meilani. (Facebook)

Aktivis HAM dan pengacara Veronica Koman turut mengecam dan mengutuk pelaku penyerangan terhadap para tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Meskipun mendukung kemerdekaan Papua, Veronica tidak membenarkan penyerangan yang dilakukan TPNPB terhadap nakes. Bahkan menurut Veronica, sejengkal rambut nakes pun tak boleh disentuh.

"Atas aksi penyerangan terhadap tenaga kesehatan di Pegunungan Bintang, saya mengecam dan mengutuk sekeras-kerasnya. Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan adalah kelompok sipil yang paling sakral dalam hukum humaniter, sejengkal rambut pun mereka tidak boleh disentuh," tulis Veronica melalui akun Facebook-nya pada Sabtu (18/9/2021).

Untuk itu, Veronica menyerukan agar pelaku pembunuhan terhadap perawat Gabriella Meilani dan penyerangan terhadap tenaga kesehatan lainnya, agar diadili oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

"Minimal diadili dan dihukum oleh struktur TPNPB sendiri," kata Vero.

-
Prajurit TNI mengevakuasi jasad perawat. (ist)

Seperti diketahui, sembilan tenaga kesehatan dan seorang anggota TNI diserang oleh sekelompok pria yang diduga berasal dari kelompok TPNPB.

5 orang di antaranya telah yang dievakuasi, mengalami luka akibat penyiksaan dan penganiayaan. Seorang di antaranya mengalami patah tulang akibat hantaman benda keras, dan sisanya ada yang terkena anak panah, tusukan, maupun sayatan.

Suster Gabriela Melan dikabarkan tewas usai terjatuh ke dalam jurang saat mencoba melarikan diri dari serangan.

"Kami meminta kepada pemerintah daerah Provinsi Papua beserta TNI-Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Papua," kata Ketua IDI Wilayah Papua Donald Aronggear, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Donald menyerukan pernyataan sikap organisasi IDI untuk meminta jaminan keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan demi kelancaran pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Papua.

Seruan tersebut disampaikan IDI Papua kepada seluruh pihak terkait, khususnya Pemerintah Provinsi Papua.

"Kami juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua melakukan koordinasi dengan pemerintah kota/kabupaten, para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas," ujarnya seperti yang dilansir Antara.

-
Tenaga kesehatan yang terluka dan kini berlindung di Pos Yonif 404/WP di Kiwirok. (Foto: Antara).

Menurut Donald, aksi kekerasan tersebut berupa tindakan membakar fasilitas kesehatan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata hingga mengakibatkan sejumlah tenaga kesehatan terluka dan satu di antaranya wafat.

Donald berharap kejadian serupa tidak terulang, sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan tenang tanpa intimidasi yang memicu rasa takut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X