Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap bonus yang diberikan pemerintah dapat menjadi dorongan semangat serta memacu insan olahraga di Tanah Air, baik atlet maupun pelatih untuk bisa berjuang lolos ke Olimpiade.
Pria yang akrab disapa Okto itu menilai penghargaan yang diberikan pemerintah itu juga dapat memotivasi atlet-atlet nasional untuk berjuang keras tampil di Olimpiade apalagi ajang itu adalah puncak multievent olahraga yang paling bergengsi se-dunia.
“Penghargaan yang diberikan pemerintah juga telah sejalan dengan Olympic Charter (Piagam Olimpiade) bahwa atlet yang bisa tampil di Olimpiade ini memang berbeda dengan atlet yang tampil di Asian Games atau pun ajang lainnya. Sebab, mereka yang tampil di Olimpiade ini harus lolos kualifikasi yang diikuti seluruh atlet di dunia,” kata Okto dalam siaran pers KOI, Jumat (12/8) dikutip dari ANTARA.
Baca juga: Habib Rizieq Ditahan 30 Hari Lagi, Tim Kuasa Hukum Akan Buat Aduan ke Komisi Yudisial
Presiden Joko Widodo pada Jumat mengumumkan bonus yang diberikan pemerintah kepada atlet peraih medali Olimpiade Tokyo di Istana Kepresidenan, Bogor. Peraih medali emas mendapat masing-masing Rp5,5 miliar, perak Rp2,5 miliar, dan perunggu Rp1,5 miliar. Nominal ini lebih besar dibanding penghargaan yang diterima peraih medali Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Bonus tak hanya diberikan kepada peraih medali. Untuk pertama kalinya, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada para Olympian Tokyo. Masing-masing atlet mendapat Rp100 juta.
Pemerintah juga turut memberikan penghargaan kepada para pelatih. Sosok pelatih yang mengantarkan atletnya meraih medali emas berhak atas Rp2,5 miliar, perak Rp1 miliar, dan perunggu Rp600 juta.
Sementara yang telah mendampingi atlet di Olimpiade menerima Rp100 juta.
“Ini harus menjadi dorongan kepada semua stakeholder olahraga dan KOI akan berperan lebih aktif memastikan atlet-atlet yang memiliki potensi untuk bisa lolos kualifikasi Olimpiade,” kata Okto.