Beginilah tampang TGH (58 tahun), tukang becak yang sampai hati membacok temannya sendiri sesama tukang becak, Tukiran (79 tahun), di Alun-Alun Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Kamis pagi (1/7/2021).
TG langsung diamankan oleh Satreskrim Polres Trenggalek tak lama setelah menghabisi nyawa Tukiran, sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat ditangkap, TGH memakai kaos lengan panjang warna biru merah. Wajahnya terlihat tenang saat digiring ke dalam mobil tahanan polisi.
Belakangan diketahui, TGH membacok Tukiran karena iri melihat Tukiran mendapat sedekah dari seorang dermawan, sementara dirinya tidak dapat.
TGH dan Tukiran awalnya sama-sama mangkal di sisi utara Alun-Alun Trenggalek.
TGH mencoba meminta bagian dari Tukiran, namun Tukiran tak mau memberinya.
Kesal, TGH lantas mengambil arit yang memang selalu dibawanya di dalam becaknya, lantas menebas Tukiran mengenai leher.
TGH sendiri diketahui berasal dari Dusun Semanding, Desa Tempuran Sawoo, Ponorogo. Ia adalah pendatang di Trenggalek.
Sedangkan Tukiran, tinggal di Lingkungan Klampisan, Kelurahan Surodakan, Trenggalek.
Budiono, seorang tukang becak lain yang mengenal Tukiran dan TGH, menyebut bahwa TGH memang kerap memalak rekannya sesama tukang becak, dan selalu membawa arit di becaknya.
Ia sendiri mengaku pernah diancam akan dibacok oleh TGH karena tidak mau memberi uang.
"Saya juga pernah hampir dibacok sama dia (TGH)," kata Budiono.
Menurut Budiono, sehari-hari TGH lebih banyak mangkal di becaknya ketimbang mengantar penumpang. Bahkan, TGH tidur di Pasar Sore Trenggalek karena rumahnya jauh, di Ponorogo.
"Dia tidak punya tempat tinggal di Trenggalek," kata Budiono.
